Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Warga Jakarta Meninggal Selama Empat Hari Banjir

Kompas.com - 13/02/2015, 16:04 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mendata korban meninggal akibat banjir yang terjadi di Jakarta dari tanggal 8 sampai 11 Februari 2015. Dari data sementara tersebut, tercatat tiga warga Jakarta Utara dan satu warga Jakarta Pusat yang menjadi korban meninggal.

"Warga Jakarta Pusat, Mukhtar (38), meninggal karena hanyut di kali. Tiga orang lainnya di Jakarta Utara meninggal akibat tersengat listrik," ujar Kepala Seksi Informatika BPBD DKI Helma Dahlia kepada Kompas.com, Jumat (13/2/2015).

Helma menambahkan, tiga orang yang meninggal di Jakarta Utara akibat tersengat aliran listrik berada di satu tempat. Mereka adalah Juminah (26), Tukiyem (41), dan Suwito (82).

Ketiga orang ini berdomisili di Jalan Bisma Timur 1 Blok C 15 Nomor 33, RT 010, RW 009, Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara. Belum dijelaskan lebih lanjut sumber aliran listrik yang menyebabkan mereka tersengat hingga meninggal dunia.

Untuk data jumlah warga terdampak banjir di Jakarta hari ini mencapai 6.569 jiwa. Sedangkan warga yang mengungsi sejumlah 815 jiwa. BPBD sendiri telah menyiapkan beberapa lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa tempat. [Baca: Banjir Tahun Ini Lebih Parah]

Lokasi yang digunakan sebagai tempat pengungsian beragam. Mulai dari kantor kelurahan, rumah sakit terdekat, bangunan sekolah, sampai pos RW.

Ketinggian genangan dan banjir sendiri masih berada di beberapa tempat. Seperti di Jakarta Barat, air setinggi 10-20 sentimeter masih menggenangi Kelurahan Kapuk, di Kelurahan Grogol setinggi 10-15 sentimeter, dan 20-50 sentimeter di Kelurahan Tegal Alur.

Genangan di Jakarta Timur lebih tinggi, seperti yang terjadi di Kelurahan Kampung Melayu setinggi 20-100 sentimeter. Di tempat lain, Kelurahan Terate setinggi 60 sentimeter, dan 20-30 sentimeter di Kelurahan Cakung Barat.

Selanjutnya di Jakarta Utara, tepatnya di Kelurahan Kali Baru, genangan setinggi 10-30 sentimeter. Kelurahan Semper Barat setinggi 5 sentimeter. Kelurahan Penjaringan setinggi 20-30 sentimeter. Lalu di Kelurahan Tanjung Priok, genangan setinggi 30-40 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com