Retno mengaku mendapatkan ancaman belakangan ini, terutama setelah keputusannya yang memberikan sanksi terhadap enam siswa yang terlibat kekerasan di sekolah tersebut.
"Saya lapor Polres karena merasa tidak nyaman. Ada siswa memaki-maki kepala sekolah. Di Twitter bahkan ada ajakan membunuh kepala sekolah kalau sudah lulus sekolah," kata Retno.
Retno mengaku memiliki bukti baru terkait kekerasan di sekolah yang ia pimpin. Bukti tersebut berupa rekaman CCTV. [Baca: Mengaku Dicabuli, Siswi SMA 3 Setiabudi Laporkan Erick ke Polisi]
Menurut Retno, dari rekaman menunjukkan bahwa pelaku pengeroyokan ternyata lebih dari enam orang. Ia menyebut ada sekitar 17 orang. Ia menyatakan akan segera menyelidiki dan mengungkap identitas ke-11 orang itu.
Bila 11 orang itu juga merupakan siswa SMA 3, Retno menyatakan akan segera memberikan sanksi.
"Dari CCTV milik warga kelihatan yang mukul lebih dari enam. Yang terlihat ada 17 orang yang ada di lokasi. (Kalau itu siswa SMA 3) saya akan beri sanksi, dan akan saya tambah jumlah yang diberi sanksi," ujarnya. [Baca: Kepala Sekolah SMA 3 Setiabudi Beberkan Kekerasan yang Dilakukan Senior]
Seperti diberitakan, enam siswa SMA 3 Jakarta, yakni HJP (16), PRA (17), AEM (17), EMA (17), MRPA (17), dan PC (17), mendapat sanksi akibat terbukti melakukan pengeroyokan terhadap warga sekitar yang merupakan alumnus sekolah tersebut, Erick.
Pihak sekolah memberikan hukuman berupa pengembalian kepada orangtua. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/1/2015). Namun, mengingat para pelaku sudah duduk di kelas XII, maka sekolah memberikan kesempatan mereka untuk mengikuti ujian. [Baca: SMAN 3 Pilih Tak Keluarkan 6 Siswa Terlibat Pemukulan]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.