Basuki menjelaskan, rusun yang dekat dengan domisili awal mereka yakni rusun Jatinegara Barat belum selesai dibangun. Selain itu, Basuki mengaku banyak warga yang menolak pembongkaran karena tidak ada uang kerahiman yang mereka terima.
Ia mengimbau warga untuk tidak manja mengeluh soal lokasi rusun. Sebab, rusun yang disediakan Pemprov DKI masih dapat dijangkau dan letaknya masih di ibu kota. "Nanti (pemukiman liar Kampung Pulo) pasti kami bongkar. Coba lihat di Jatinegara, masih banjir enggak jalannya? Itu bisa (tidak banjir), karena kami nekat bongkar 13 ruko di sana," klaim Basuki.
Lebih lanjut, ia mengaku tidak peduli dengan berbagai ancaman serta caci-maki yang akan diterimanya paska penggusuran pemukiman liar di sana. "Terkadang orang maki-maki saya terserah deh. Yang penting saya ada bukti, dulu kan Jatinegara selalu banjir, setelah 13 ruko permanen kami bongkar, enggak ada banjir lagi," ujar Basuki.