"Di terowongan di bawah tadi, Pak Gubernur menyampaikan drainase di Jakarta seharusnya dibangun dengan pola-pola bangunan seperti ini. Tidak dengan dicangkul tetapi dengan pengeboran dengan tunnel boring. Jadi (diameter) tidak setengah meter tapi mau yang lebih gede juga bisa," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan bahwa Basuki menginginkan pembangunan drainase di Ibu Kota seperti pembangunan sodetan Kali Ciliwung. Oleh karena itu, Jokowi menyetujui permintaan Basuki untuk memperlebar drainase di Jakarta.
Menurut dia, drainase di Jakarta sudah harusa ditambah besar untuk dapat menampung air hujan. "Kapasitas (drainase di Jakarta) sudah enggak nampung (air hujan) semuanya. Makanya perlu diperbaharui dengan kapasitas yang lebih besar yang berlipat, kalau tidak ya (genangan) akan naik semuanya," kata Jokowi.
Jokowi meminta Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Dinas PU untuk berkoordinasi membangun drainase secara optimal. Sebab, lanjut dia, saat ini, hujan dengan intensitas tinggi tidak dapat diprediksi. Sehingga perlu penanganan banjir secara cepat.
"Semuanya, baik Gubernur dan Kementerian PU-Pera, semuanya harus cepat bergerak. Karena sekarang kita sudah kejar-kejaran dengan hujan dengan waktu," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.