Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa SMA 3 Setia Budi Nilai Kepsek Gegabah

Kompas.com - 20/02/2015, 15:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua SMA Negeri 3 Jakarta Selatan menilai Kepala Sekolah Retno Listyarti terlalu cepat dalam mengambil keputusan menjatuhkan sanksi skorsing kepada siswanya. Pasalnya, Retno dinilai belum memiliki cukup bukti.

Orangtua seorang siswa yang diskors, Frans Paulus, mengatakan, Retno terlalu cepat mengambil keputusan menghukum para muridnya dengan dugaan pengeroyokan terhadap pemuda bernama Erick (32). Padahal, saat membuat keputusan dia hanya berdasarkan laporan dari seorang warga sehingga terkesan sepihak.

“Buktinya dia merevisi lagi keputusannya, mencabut hukuman untuk salah seorang siswanya. Artinya dia terburu-buru mengambil keputusan,” kata dia saat dihubungi Jumat (20/2/2015).

Ia pun menilai, gambar yang terekam di CCTV bukan merupakan proses pengeroyokan, melainkan proses pembelaan diri dari siswa. Ia mengatakan, siswa-siswa yang terekam di CCTV itu dalam proses membawa Erick ke Mapolsek Setia Budi. “Namun mereka akhirnya tidak jadi membawanya ke Polsek,” kata Frans.

Menurut Frans, Retno juga melakukan diskriminasi dengan memberikan stigma kepada siswa-siswa sebagai pelaku kekerasan. Padahal, apa yang dilakukan oleh siswa-siswanya adalah bentuk pembelaan diri.

“Apalagi Kepsek sempat bilang Erick ini rumahnya besar, anak seorang jenderal. Jelas-jelas ini adalah bentuk diskriminasi terhadap anak-anak ini,” kata Frans.

Atas dasar itulah, orangtua siswa pun melaporkan Retno ke Polda Metro Jaya. Sejauh ini, penyidik dari Polda Metro Jaya baru memeriksa orangtua dan siswa SMAN 3. Sementara itu, Retno sendiri belum mendapatkan panggilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com