Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tumpah" ke Jalan, Ratusan PKL Pasar Pagi Akan Ditertibkan

Kompas.com - 20/02/2015, 20:30 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah ditertibkan berkali-kali, namun ratusan pedagang kaki lima (PKL) kembali memadati kawasan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat. Kondisi ini tak ayal membuat kawasan tersebut kembali terlihat semrawut. Ditambah banyak kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan.

Dalam pantauan Kompas.com, kondisi Pasar Pagi benar-benar ramai dan penuh sesak. Ratusan PKL menggelar dagangannya di bahu jalan, rata-rata mereka menjual makanan dan mainan anak.

Jalan pun semakin sempit lantaran tumpukan kendaraan bermotor yang memenuhi sisi jalan. Hal ini pun mengundang kemacetan di sepanjang jalan tersebut. Menanggapi masalah itu, Camat Tambora Mursidin berencana menertibkan PKL dan parkir liar di kawasan Pasar Pagi.

Mursidin menyadari keberadaan PKL telah membuat Pasar Pagi tampak kumuh dan macet. "PKL yang tumpah ke jalan sudah juga sangat meresahkan pejalan kaki karena mereka menempati bahu jalan. Nah, PKL yang memakan jalan itu yang akan ditata," kata Mursidin saat ditemui di Kantor Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (20/2/2015).

Untuk menertibkan Pasar Pagi, Mursidin mengaku tak bisa berjalan sendiri. Ia perlu berkerjasama dengan Kecamatan Taman Sari serta Pemprov DKI Jakarta.

Sebab, program penertiban PKL tidak hanya dilakukan di Pasar Pagi tapi juga di Asemka, Taman Sari, Jakarta Barat. "Kalau mau benar-benar bersih harus kerjasama juga dengan Pemprov DKI Jakarta karena masalah ini bukan hanya di tingkat kota saja," ujar Mursidin.

Mursidin mengatakan ada sekitar 194 PKL liar yang akan ditertibkan. Nantinya, PKL yang didominasi pedagang makanan dan mainan anak itu akan diberi lapak seluas 1,5 meter kali 2 meter di bawah jembatan layang Pasar Pagi.

Asalkan, lanjut Mursidin, para PKL harus menuruti beberapa permintaan yang ia ajukan, yakni PKL tidak memakan setengah dari bahu jalan, bersih dari parkir liar dan mau membuat auto debet.

Namun demikian Mursidin belum bisa memastikan kapan penertiban akan dilakukan. Hingga kini, jajarannya masih terus berkordinasi dengan Kecamatan Taman sari, Pemkot Jakarta Barat dan Pemrov DKI Jakarta.

"Waktu pastinya masih belum tahu. Sejauh ini kami baru tahap kordinasi, ya secepatnya akan kami tertibkan," ucap Mursidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com