Sebab, kata dia, para nelayan dengan kapal kecil tidak dapat melaut. Padahal kebutuhan warga terhadap ikan mencapai 400 ton perhari. "Sekarang masih sedikit pasokan (ikan). Kemarin saya dapat laporan, ada pengurangan 20 persen pasokan ikannya," kata Darjamuni, Sabtu (21/2/2015).
Meski demikian, menurut dia, nelayan yang tidak bisa melaut hanya yang menggunakan perahu kecil. Sementara nelayan yang menggunakan kapal besar masih bisa melaut dan mencari ikan.
Untuk memenuhi kebutuhan ikan warga Ibu Kota, instansinya melakukan impor sementara ini. Mereka juga tidak bisa bergantung pada kota lainnya yang dirundung hujan seperti Jakarta. Padahal, lanjut dia, Pemprov DKI tengah menekan angka impor ikan, dalam rangka program swasembada ikan.
"Tetapi bagaimana lagi, karena kami tidak ada suplai kebutuhan. Ini (impor) hanya sampai cuaca membaik saja," kata Darjamuni. Ia memperkirakan pasokan ikan bisa kembali normal pada Maret mendatang.
Hingga saat ini gelombang laut masih tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gelombang tinggi masih akan terjadi hingga akhir Maret.
Hari ini di perairan laut utara Jakarta, angin umumnya bertiup dari arah selatan sampai timur laut. Dengan kecepatan angin berkisar antara 2-12 knot. Arah dan kecepatan angin rata-rata dari selatan mencapai 3 knot.
Sementara untuk tinggi gelombang laut berkisar antara 0,3 sampai dengan 1,5 meter. Dengan prakiraan cuaca berawan banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.