Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Yayasan ISTA Bantah Ada Penyerangan

Kompas.com - 23/02/2015, 08:37 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Yayasan Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (ISTA) Winarto manampik adanya penyerangan terhadap institusi pendidikan yang berlokasi di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (21/2/2015) malam. Winarto menegaskan, tak ada penyerangan apalagi ada korban luka seperti yang dikabarkan sebelumnya.

“Tidak ada penyerangan apapun dan tidak ada tindakan anarkis, Itu bohong,” terang Winarto saat dihubungi via telepon, Minggu (22/2/2015).

Winarto menjelaskan, tak ada penyerangan fisik, hanya aksi saling dorong antara pihak ISTA, termasuk mahasiswa dengan pihak Pendidikan Dasar dan Menengah, Jody Tri Aprianto. Saling dorong terjadi akibat buntunya dialog pengalihan kepengurusan ISTA yang diadakan pada Sabtu (21/2/2015) siang.

“Kemarin itu hanya ada aksi saling dorong saja. Kalau apa penyerangan fisik pasti sudah ditangani oleh polisi,” ujar Winarto.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Selamet, mengatakan, tak ada aksi kekerasan berupa pemukulan hingga perusakan properti dan aset institusi. Peristiwa yang terjadi hanya saling dorong antar-orang yang terlibat konflik di sana. 

Sebelumnya dikabarkan, akibat penyerangan tersebut salah seorang karyawan disekap dan beberapa lainnya luka-luka. Tak hanya itu, penyerangan juga mengakibatkan kaca-kaca gedung ISTA menjadi korban perusakan karena dilempari batu hingga pecah, serta kantor Dikdasmen diacak-acak orang tak dikenal.

Untuk membuktikan kebenarannya, Kompas.com mencoba menelusuri dan melihat kondisi terakhir ISTA. Setelah mengelilingi lingkungan pendidikan itu, tak ditemukan adanya pengerusakan gedung maupun kaca jendela. Namun, ada salah satu gedung yang terletak di pojok Perguruan Tinggi Al-Kamal yang tampak berantakan.

Saat memasuki ruangan tersebut, terlihat berkas-berkas berserakan di lantai. Meja-meja tak tertata, tidak seperti kantor pada umumnya. “Itu berantakan karena diacak-acak sendiri sama orang yang punya (pihak Jody)” ujar salah satu penjaga keamanan ISTA, Rudi (nama samaran)

Hingga Minggu kemarin, ISTA masih dalam penjagaan Kepolisian Sektor Kedoya Selatan. Puluhan personel tampak berjaga-jaga di depan gedung ISTA untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com