Para orangtua dan anak-anak langsung mendekati Djarot. Djarot pun berbincang-bincang dengan anak-anak yang menjadi korban kebakaran.
"Anak-anak kenapa pada di sini?" tanya Djarot.
"Habis kebakaran, Pak" jawab anak-anak.
"Masih pengin kebakaran lagi enggak?" tanya Djarot.
"Enggak Pak," jawab anak-anak itu serentak.
Kemudian, Djarot pun memperkenalkan dirinya kepada anak-anak itu. Djarot juga memperkenalkan camat setempat dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.
Pagi itu, Djarot tidak hanya mengunjungi para pengungsi saja, melainkan juga memberikan bantuan berupa barang-barang yang dibutuhkan warga. "Pak RT, nanti anak-anak tolong didata tiap sekolah. Nanti dikasih tas yah. Bagi-bagi yang adil ya pak," ujar Djarot kepada salah satu ketua RT.
Selain memberikan tas sekolah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memberikan buku tulis, , susu, dan seragam sekolah bagi anak-anak. Pakaian dalam wanita, biskuit, dan makanan bayi juga diberikan kepada para pengungsi.
"Ibu-ibu nanti yang tertib. Semua dibagi satu satu pasti dapet. Jangan rebutan kemudian jangan satu orang ambil satu kardus biskuit. Supaya semua kebagian," ujar Djarot.
Kebakaran di Jalan Lautze, Sawah Besar, terjadi kemarin sore. Kebakaran tersebut telah menghanguskan 13 RT. Sekitar 300 rumah dan 2450 jiwa menjadi korban kebakaran itu. Akan tetapi, tidak ada korban jiwa. Saat ini, warga masih mengungsi di lahan kosong Stasiun Sawah Besar. Di tempat pengungsian, beragam fasilitas penunjang seperti MCK dan posko kesehatan telah disiapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.