"Baju saya tinggal yang dipakai ini. Saya juga butuh selimut. Di sini dingin, banyak nyamuk," ujar dia, Selasa (24/2/2015).
Sumarni menambahkan, pemerintah kota sudah memberi selimut untuk para korban kebakaran, tetapi tidak semuanya kebagian. "Ada tadi malam cuma enggak merata," ujarnya.
Korban lainnya, Titin (43), mengatakan, dia menemukan baju di sekitar tempat pengungsian dan langsung dia pakai. "Baju yang saya pakai ini saya nemu, langsung saya pakai, daripada enggak ada," kata Titin sambil menunjukkan jersey tim sepak bola Jerman yang ia pakai.
Titin juga mengatakan, kedua anaknya, Irna (12) dan Ima (10), tidak masuk sekolah sebab baju seragamnya tidak bisa diselamatkan. "Boro-boro kebawa, semuanya habis," katanya.
Begitu juga dengan Uum (47). Ia tetap mengenakan baju yang basah kuyup terkena hujan. "Kehujanan sampai kering lagi," kata dia.
Meskipun demikian, bantuan makanan untuk mereka terus mengalir. "Dikasih makan terus dari semalam, alhamdulillah kalau makan, baju yang kita butuhkan sekarang," ungkap Uum.
Kebakaran terjadi di Kelurahan Karang Anyar Sawah Besar pada Senin (23/2/2015). Sebanyak 500 kepala keluarga mengungsi di tiga lokasi, yakni di kolong jalan layang Stasiun Sawah Besar, Jalan Lautze, dan Karang Anyar Permai.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Beberapa petugas dari dinas kesehatan dari Rumah Sakit Husada serta beberapa anggota Satpol PP serta Kodim berjaga-jaga di lokasi pengungsian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.