Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2015, 12:14 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi begal yang terjadi belakangan menunjukkan peningkatan kualitas kejahatan. Aksi begal tidak lagi segan-segan melukai, bahkan membunuh korbannya.

Kriminolog Achmad Hisyam menilai, aksi tersebut merupakan hasil meniru tindak-tindak kejahatan yang sebelumnya sudah dilakukan. Dengan kata lain, begal merupakan tindakan yang memiliki “kaderisasi”.

“Begal ini kan bukan barang baru, sedari dulu sudah ada. Yang ada sekarang, pelakunya hanya meniru yang sudah-sudah,” kata dia saat dihubungi, Rabu (25/2/2015).

Achmad menjelaskan, begal umumnya berada dalam lingkungan sosial yang didominasi oleh begal pula. Dengan demikian, sedari muda mereka sudah terbiasa melihat aksi kejahatan untuk mencari uang. Karenanya, lanjut Achmad, maka penggunaan kekerasan dalam melakukan aksi tersebut mungkin dianggap lumrah oleh mereka.

Hal ini terbukti dari begal yang umumnya adalah anak muda berusia belasan hingga 20-an awal. Lantas, untuk menghentikannya, menurut Achmad, dibutuhkan intervensi pihak yang berwajib. Intervensi bukan hanya dilakukan secara penegakan hukum, melainkan juga memberikan solusi terhadap alasan utama mereka menjadi begal.

“Alasannya biasanya karena tuntutan ekonomi dan mental yang sudah melihat kejahatan sebagai hal yang umum,” kata Achmad.

Maka, solusinya adalah memberikan lapangan pekerjaan dan pendidikan bagi mereka. Memang, diakui Achmad, solusi tersebut tidak dapat memberikan hasil yang instan. Namun, jika ingin menuntaskan “kaderisasi” begal, itulah yang harus dilakukan.

“Mereka menjadi begal juga karena lapangan pekerjaan yang tidak ada. Maka, begal jangan hanya ditangkap saja, tetapi juga diberi pendidikan dan pekerjaan,” kata Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com