Guntur menjalani pemeriksaan selama hampir lima jam. Ia masuk ruangan penyidik sekitar pukul 10:00, dan baru keluar ruangan sekitar pukul 14:45. Kelelahan tampak terlihat di wajahnya. Ia sempat enggan diwawancarai oleh para pewarta.
"Saya buru-buru. Udah capek dari di dalam. Masih ada lagi kok nanti, ada panggilan lagi," kata Guntur hendak menyampaikan bahwa nantinya ia akan menjalani pemeriksaan lanjutan oleh pihak kepolisian.
Menurut Guntur, materi pemeriksaannya yang pertama ini berkisar pada kronologi kejadian. "Mengenai kasus kecelakaan aja, enggak ada yang lain. Mengenai kronologinya," ujar dia yang terburu-buru meninggalkan Mapolres Metro Jaksel.
Sebagai informasi, sebuah kecelakaan terjadi di terowongan Jalan Trunojoyo pada 2 Februari lalu. Kecelakaan melibatkan iring-iringan bus polisi dan sepeda motor yang dikemudikan Guntur. Saat itu, ada empat bus yang berjalan beriringan dari arah Jalan Pattimura menuju Jalan Prapanca Raya.
Bus yang menyerempet motor Guntur adalah bus yang berada di urutan kedua. Akibatnya, Guntur dan orang yang ia bonceng yang juga merupakan anaknya, Laila, terpental.
Guntur tak mengalami luka berarti. Namun anaknya terluka di bagian kepala dan tidak sadarkan diri. Pelajar SMKN 15 itu sempat dibawa ke puskesmas, selanjutnya dipindahkan ke RS Fatmawati. Di rumah sakit itulah ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.