Anita terus menangis sambil menatapi sisa bangunan yang terbakar. Tangisannya mengundang rasa iba dari para korban kebakaran lainnya. Mereka memeluk tubuh Anita, berusaha menenangkan dan saling menguatkan.
"Sudah, sudah. Ini musibah, Mbak," ujar salah seorang warga sambil mengelus punggung Anita.
Anita masih menangis. Sesekali dia menyeka air matanya dengan tisu yang ia genggam. Tak lama, dia pun masuk ke rumahnya yang sudah ambruk itu. Matanya menatap sekeliling rumah-rumah yang sudah hangus akibat kobaran api.
"Tidak ada yang tersisa. Semuanya habis terbakar. Surat-surat, ijazah juga habis," ujar Anita.
Rumah Anita menjadi amukan api pada Rabu (25/2/2015) pagi tadi, sekitar pukul 09.00 WIB. Api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian, setelah 19 pemadam kebakaran dikerahkan.
Sementara ini, korban kebakaran yang mencapai 350 orang itu akan dievakuasi di masjid terdekat. Lurah Rawa Buaya, Madihar, mengatakan sudah menghubungi Suku Dinas Sosial Jakarta Barat guna meminta bantuan untuk para korban kebakaran.
"Sudah saya hubungi Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Kita tunggu bantuannya. Saya juga sudah hubungi rekan-rekan saya agar bisa bantu mereka," ujar Madihar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.