Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Sampai Kapan Ahok dan DPRD DKI Bertengkar?

Kompas.com - 26/02/2015, 11:01 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pertengkaran yang terjadi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI terus berlanjut. Puncaknya saat ini, ketika DPRD DKI mengajukan hak angket untuk menyelidiki kebijakan Basuki yang menyerahkan draf APBD bukan hasil pembahasan dengan DPRD DKI kepada Kemendagri.

Ketidakharmonisan DPRD DKI dengan Gubernur DKI ini memunculkan pertanyaan, sampai kapan legislatif dengan eksekutif ini bertengkar? Apakah akan terus seperti ini sampai ujung masa pemerintahan Basuki sebagai gubernur pada 2017 nanti?

"Menurut saya, dengan keadaan yang sekarang, akan terus seperti ini. Ahok akan terus menghadapi kepentingan politik yang beragam dari DPRD. Ditambah gaya komunikasi politik Ahok. Saya prediksi sampai tahun 2017 akan terus seperti ini," ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, kepada Kompas.com, Kamis (26/2/2015).

Emrus menilai, Basuki adalah sosok yang terbuka dan berani. Kata Emrus, Basuki itu berani karena dia jujur. Basuki atau Ahok tidak mau kompromi sama sekali dengan apa yang dia anggap benar atau salah.

Sikap Basuki ini bagus, namun membuat banyak tokoh politik tidak menyukainya. Emrus mengatakan, Ahok sadar harus mempertahankan integritasnya. Jika tidak, lawan politik akan langsung menggunakan kesalahan Ahok untuk menyerang.

Emrus memuji semua sikap itu. Akan tetapi, Emrus mencatat ada satu hal yang menjadi kelemahan Ahok, yaitu mengenai cara Ahok bertutur kata. "Misalnya kata 'bajingan'. Seorang pemimpin tidak hanya sekedar kejujuran saja tapi juga pilihan katanya. Karena dia seorang leader. Di situlah saya pikir kelemahan Ahok yang luar biasa," ujar Emrus.

Emrus mengatakan, satu-satunya solusi agar hubungan Ahok dengan DPRD DKI membaik adalah dengan mempelajari etika berkomunikasi yang baik. Emrus yakin, segala persoalan dengan DPRD DKI, termasuk soal anggaran, tidak akan menjadi seperti ini jika Ahok menjaga ucapannya.

Gejolak antara Ahok dan DPRD DKI akan mereda, meski banyak perbedaan pendapat. Jika Ahok lebih menjaga dalam berkata, menurut Emrus, dukungan para tokoh politik pun semakin meningkat. "Satu-satunya jalan adalah Ahok belajar etika komunikasi. Agar gejolak ini berkurang. Karena programnya dia itu bagus," ujar Emrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com