Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2015, 12:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo berpendapat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak bisa berpolitik dengan baik. Menurut dia, pria yang akrab disapa Ahok itu seharusnya sudah tahu bahwa posisi kepala daerah pasti dekat dengan kehidupan berpolitik.

Agus mengatakan, dengan posisi seperti itu, seseorang harus berpikir cerdas tanpa harus terseret oleh kejahatan-kejahatan terselubung.

"Ahok harus tahu posisi kepala negara dan kepala daerah itu pasti sarat pendekatan politik. Apalagi Ahok tidak berpartai," tutur Agus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/2/2015).

Agus mengakui bahwa Ahok merupakan orang yang tegas dan cekatan dalam memimpin Ibu Kota. Hal tersebut merupakan kelebihan yang dia miliki dan dijaga dengan konsisten sampai saat ini.

Namun, caranya bersikap, khususnya berkomunikasi, sering membuat orang jadi malas bekerja sama dan pada akhirnya orang lain cenderung ingin melakukan bully atau bahkan menjatuhkannya.

Menurut Agus, jika Ahok mempertahankan gaya komunikasi seperti itu, besar kemungkinan hal itu berdampak pada masyarakat.

Contoh nyatanya, ujar Agus, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2015 yang masih dipermasalahkan sehingga pembangunan di berbagai aspek, seperti pendidikan, terganggu.

"Makanya, mana ada cerita legislatif dan eksekutif musuhan. Selesai Jakarta," tambah Agus.

Dia pun menyarankan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bahwa harus segera memutuskan APBD DKI 2015. Jika Mendagri tidak memberikan arahan dan keputusan yang jelas, maka dampaknya akan langsung dirasakan di masyarakat.

Jalan-jalan yang rusak tidak akan diperbaiki, begitu pun halnya dengan rumah sakit umum daerah (RSUD) bisa terhambat pelayanannya, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com