KOMPAS.com - Kesabaran Sulastri Maeda Yoppy (35) menghadapi kerusakan di ruas Jalan Siliwangi, Kota Bekasi, sudah habis. Apalagi, jalan rusak itu juga diyakini menjadi penyebab ayahnya, Ponti Kadron Nainggolan, tewas pada 8 Februari 2014. ”Jalan itu sudah bertahun-tahun rusak, tetapi pemerintah diam saja,” tutur Sulastri.
Tewasnya sang ayah akibat jalan rusak inilah yang memicu Sulastri dan ibunya, Hana Tiolina Tambunan, menggugat Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Gugatan itu didaftarkan kuasa hukum keduanya dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta di Pengadilan Negeri Bekasi, Kamis (26/2).
Sulastri yang tinggal di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Bogor, menceritakan, ayahnya mengalami kecelakaan saat melintasi Jalan Siliwangi. Sepeda motor yang dikendarai sang ayah terkena lubang di ruas jalan itu. Tubuh sang ayah terlontar ke arah jalur berlawanan, lalu tertabrak truk.
”Ayah sempat dibawa ke Rumah Sakit Thamrin Cileungsi, tapi karena lukanya cukup parah, nyawanya tidak tertolong,” ujar Sulastri saat ditemui di Pengadilan Negeri Bekasi.
Pesan moral
Gugatan itu berisi pesan agar pemerintah peduli pada infrastruktur. ”Saya tidak ingin lagi ada korban tewas karena jalan rusak,” katanya.
Gugatan juga dialamatkan kepada Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi.
Nelson Nikodemus Simamora, salah satu kuasa hukum penggugat, mengatakan, gugatan itu merupakan protes kepada penguasa yang dinilai melakukan perbuatan melawan hukum. Pihak tergugat dituntut memberikan ganti rugi sebesar Rp 809.888.300 kepada ahli waris korban dan melakukan perbaikan di Jalan Siliwangi.
Ganti rugi itu berdasarkan kerugian material dan nonmaterial. ”Kerugian material itu besarnya sekitar Rp 300 juta didasarkan atas pertimbangan penghasilan korban jika masih hidup, biaya pemakaman, dan kerusakan sepeda motor. Adapun kerugian nonmaterial dipatok Rp 500 juta,” kata Nelson.
Nelson menilai, kecelakaan yang dialami Ponti bukan merupakan yang pertama dan terakhir kali di Jalan Siliwangi. Jalan rusak itu sudah banyak memakan korban. Mengutip data Polres Bekasi Kota, Nelson menjelaskan, setidaknya 51 kecelakaan di Jalan Siliwangi yang mengakibatkan enam orang tewas dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2014.
Dari pantauan Kompas, Kamis (26/2) siang, kondisi Jalan Siliwangi masih rusak parah. Lubang-lubang berdiameter 0,5-1 meter bertebaran di jalan. ”Banyak yang celaka di jalan ini. Sudah beberapa tahun ini belum diperbaiki,” kata Sri (43), warga Kelurahan Bojong Menteng yang tinggal di pinggir Jalan Siliwangi.
Adapun Rahmat Effendi mengatakan, perbaikan Jalan Siliwangi merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Jabar karena merupakan jalan provinsi.
Gugatan ini melengkapi kisah-kisah gugatan warga atas buruknya fasilitas publik di sejumlah daerah, seperti yang pernah terjadi di Serang dan Karawang. (ILO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.