Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lepas Anak Penganiaya Ibu Kandung karena Sakit Jiwa

Kompas.com - 28/02/2015, 00:53 WIB
Fidel Ali

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Sektor Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak dapat menjerat penganiaya ibu kandung, Johanes Saptono alias Dony (45) dengan hukuman menyusul keputusan tim medis yang menyatakan tersangka positif mengalami gangguan jiwa.

"Kami telah menerima hasil pemeriksaan tes kejiwaan Dony. Hasilnya yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Gede, Ajun Komisaris Untung Riswaji, di Bekasi, Jumat (27/2/2015).

Menurut dia, pria yang nekat menganiaya Elizhabeth Jupri (79) pada Rabu (3/2) telah menjalani proses pemeriksaan kejiwaan di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, sejak dua pekan lalu.

Tim medis menyatakan, Dony mengalami gangguan kejiwaan atau halusinasi pendengaran dan penglihatan, sehingga bisa membahayakan orang lain.

Untung mengatakan, hasil pemeriksaan itu sudah keluar sejak Senin (23/2) dan dipastikan Dony tidak bisa dijerat hukum.

Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 44 KUHP, bahwa orang yang mengalami gangguan kejiwaan tidak bisa dijerat hukum.

"Pihak keluarga sudah kami beri hasil tes ini dan Dony akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dibawa ke rumah sakit jiwa," kata Untung.

Untung menambahkan, kondisi Elizabeth saat ini berangsur mulai membaik dan sudah bisa berkomunikasi, meski dalam proses penyembuhan.

"Korban juga sudah keluar dari rumah sakit sejak pekan lalu dan saat ini menginap di rumah kerabatnya di daerah Jakarta Timur," katanya.

Sebelumnya, Elizabeth Jupri (79) menjadi korban penganiayaan yang dilakukan putranya sendiri, Johanes Saptono (45) atau Donny, Selasa (3/2/2015). (Baca: Dianiaya Anak, Ibu di Bekasi Terluka Parah)

Akibat kekerasan itu, warga Kompleks Raflesia Bank of Tokyo, Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekas, mengalami luka parah di bagian kepala. Hingga hari ini, Rabu (4/2/2015), Elizabeth dirawat intensif di RS St Carolus, Jakarta Pusat.

Tetangga Elizabeth, Sukoco (65), menuturkan peristiwa itu terjadi pada Rabu (3/2) kira-kira pukul 13.30. Saat itu ia duduk di teras rumahnya, tiba-tiba ada teriakan seorang perempuan. Sukoco pun keluar rumah dan melihat Elizabeth sudah tergeletak di tepi saluran air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com