Andi Ajis datang bersama dua saudaranya, Hardianti (32) dan Suci Purnama (13) di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, siang ini. Mereka mengaku melakukan perjalanan mendadak hari ini karena ada urusan keluarga. Sambil merasa kebingungan, Andi menghampiri petugas informasi PT Angkasa Pura 2 yang berada di dekat loket maskapai Lion Air yang kini menjadi konter costumer service.
"Waduh, enggak ada penjualan tiket di loket lagi ya?" tanya Andi setelah diberi penjelasan singkat oleh petugas informasi.
Setelah memahami bahwa seluruh loket memang ditutup, Andi dan dua saudaranya diarahkan ke komputer di dekat konter informasi. Di sana, tersedia sebuah meja dan kursi serta ada satu unit komputer dan sebuah mesin printer. Petugas tersebut mempersilahkan Andi untuk membeli tiket pesawat secara online.
Namun, Andi mengaku tidak mengerti cara mengakses internet dan mengoperasikan komputer. Akhirnya, petugas tersebut yang mengisikan data-data untuk tiket Andi, Hardianti, dan Suci.
"Memang seperti ini, Mas. Dari yang saya lihat, hari ini masih banyak yang belum mengerti jadi kami sebagai petugas wajib membantu," kata petugas pria yang enggan menyebutkan namanya.
Petugas yang membantu itu sempat kebingungan juga saat mengisi data-data penumpang pada laman resmi maskapai Lion Air. Terdapat satu kolom untuk kode pos penumpang. Andi, Hardianti, dan Suci mengaku tidak tahu nomor kode pos alamat mereka sehingga petugas harus browsing terlebih dahulu di internet dan mencari kode pos yang diinginkan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, waktu yang dibutuhkan petugas untuk membantu memesan tiket via online hingga pemesanan atau reservasi berhasil dicetak sekitar 8 menit. Setelah itu, penumpang harus membayar ke mesin ATM terdekat. Bukti pembayaran dari ATM nanti akan ditukar dengan tiket di konter costumer service maskapai penerbangan.
Kebijakan untuk meniadakan loket penjualan tiket merujuk kepada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014 tentang Peningkatan Pelayanan Publik di bandara. Loket penjualan tiket difungsikan menjadi konter costumer service di mana penumpang dapat melakukan perubahan jadwal penerbangan, perubahan rute penerbangan, refund, dan pembatalan penerbangan.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura 2 Eko Diantoro mendorong agar ke depannya maskapai dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara. Hal tersebut bertujuan untuk membantu penumpang yang harus melakukan perjalanan segera alias go show.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.