Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Anggaran Pembelian Pohon Senilai Rp 56,9 M di RAPBD DPRD

Kompas.com - 03/03/2015, 07:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta mengajukan pengadaan puluhan jenis tanaman di pos Dinas Pertamanan dan Pemakaman dalam RAPBD hasil pembahasan di Komisi D.

Seperti anggaran lain yang diajukan DPRD, pengadaan itu tidak memiliki kode kegiatan, tetapi hanya nama kegiatan. Harga pohon-pohon itu dari yang paling murah Rp 200 juta hingga yang termahal Rp 5 miliar.

Berdasarkan kopi dokumen RAPBD versi DPRD yang diperoleh Kompas.com, ada empat jenis pohon yang masing-masing dianggarkan sebesar Rp 5 miliar. Keempat pohon itu adalah gayam, gempol, kayu manis, dan pohon syzygium.

Ada juga pohon anggur laut, bunga saputangan, cempaka, kayu putih, leda, dan glodokan tiang, Anggaran untuk pohon-pohon ini masing-masing Rp 2 miliar. DPRD juga menganggarkan pengadaan pohon kenanga senilai Rp 3 miliar, dan bromelia Rp 2,5 miliar.

Selain itu terdapat 15 jenis pohon yang diajukan dengan anggaran masing-masing Rp 1 miliar.
Pohon-pohon itu adalah pohon palem kol, palem kuning, bambu, bungur, ceremai, gandaria, jamblang, keben, kecapi, menteng, malay jasmine, palem ekor tupai, damar, jati mas, malaba dan pohon asem.

Sementara itu, pengadaan 22 jenis tanaman lainnya diajukan dengan anggaran Rp 200 juta per jenis. Tanaman-tanaman itu adalah tanaman hias brokoli, gandarusa merah, miana, sambang darah, taiwan beauty, terang bulan, kastuba, silver dust, walisongo, batavia, klengkeng, kemiri, rambutan, kweni, kluwih, nangka, salam, manggis, sukun, bunga kupu-kupu, arumdalu, dan bunga sepatu.

Total anggaran yang diajukan untuk pengadaan tanaman-tanaman itu mencapai Rp 56,9 miliar. Di bagian bawah lembar usulan pengadaan pohon itu juga ada paraf Ketua Komisi D Mohamad Sanusi, Wakil Ketua Rois Hadayana Sayugie, dan Sekretaris Panji Virgianto.

Pada lembar terakhir dokumen RPABD versi DPRD itu, ketiganya juga membubuhkan tanda tangan. Begitu juga dengan pimpinan Badan Anggaran Ferrial Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com