Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Keluarga Korban Main Hakim Sendiri Bisa Lapor ke Polisi

Kompas.com - 03/03/2015, 10:02 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Pulogadung Komisaris M Nasir mempersilakan keluarga korban main hakim sendiri oleh warga untuk melapor ke polisi.

Hal itu untuk menanggapi berbagai komentar di sebuah video yang beredar di YouTube tentang dua remaja yang dihajar warga karena dituduh hendak mencuri sepeda motor. 

Sebagian netizen mengaku sebagai keluarga kedua remaja. Mereka mengatakan warga salah tangkap karena dua remaja itu bukan pencuri. Sebagian netizen lain mendebat klaim itu.

Nasir mengimbau warga untuk tidak langsung mempercayai komentar di Youtube. Sebab orang bisa berkomentar apa saja di situs tersebut. “Kalau memang keluarga keberatan (karena menganggap salah tangkap), harusnya laporkan saja,” kata Nasir saat dihubungi, Selasa (3/3/2015).

Apalagi, lanjut dia, komentar tentang salah tangkap baru bergulir ketika kasusnya sudah selesai. “Itu kasus lama, penyidikannya sudah bukan urusan polisi lagi. Kenapa baru dikomentari sekarang?” kata dia. [Baca: Hendak Curi Motor, Dua Remaja Babak Belur Dipukul Warga]

Kasus tersebut memang terjadi pada 2 Februari 2015 lalu. Nasir mengatakan, kasus tersebut sudah dilimpahkan, bahkan tersangka sudah divonis.

Sementara itu, Nasir menganggap wajar keberatan warga terhadap aksi main hakim sendiri meskipun dia juga bisa memahami kemarahan warga terhadap aksi pencurian.

“Yang penting saat itu masih bisa ditengahi karena aparat kepolisian segera datang dan pelaku langsung dibawa dengan mobil polisi,” ucap Nasir.

Sebelumnya, Nasir mengatakan bahwa dua pemuda yang dipukuli di Jalan Balai Pustaka, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 2 Februari 2015 lalu itu benar-benar hendak mencuri sepeda motor. [Baca: Polisi: Dua Remaja Dihajar Massa di Balai Pustaka Benar Hendak Mencuri]

Diketahui, aksi percobaan pencurian ini terjadi menjelang pukul 04.00 atau menjelang subuh. SU dan RI ketika itu melintas di jalan tersebut dengan sepeda motor berboncengan. Tepat di lokasi kejadian, keduanya melihat sepeda motor dengan kunci masih tertancap.

SU dan RI kemudian berhenti di dekat motor. SU kemudian turun beraksi hendak membawa kabur motor tersebut. Namun, aksi itu diketahui warga yang kemudian menangkap mereka. Kedua pemuda itu pun menjadi bulan-bulanan warga dan mengalami luka yang cukup parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com