"Anggota dewan kepanasannya lima tahun sekali, waktu baik-baikin kita," ujar warga yang juga koordinator aksi, Muhayati, Rabu (4/3/2015).
Masyarakat dari Kelurahan Pinangsia mendatangi kantor DPRD DKI sambil membawa kardus-kardus yang mereka jadikan sebagai spanduk. Masyarakat yang kebanyakan terdiri dari wanita paruh baya ini merupakan korban penggusuran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Tapi kita di sini mendukung Ahok untuk menyelamatkan Rp 12,1 triliun itu," ujar Muhayati.
Dalam orasinya, Muhayati mengatakan, uang sebesar Rp 12,1 triliun itu bisa digunakan untuk membuat rusun. Program lain yang bisa digunakan seperti penataan kampung yang akan berguna bagi mereka.
Warga pun mengaku melakukan aksi ini untuk memberi dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyelamatkan anggaran tersebut. Untuk diketahui, warga Pinangsia memang sering mendatangi Balai Kota untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Mereka mengaku selalu disambut baik tiap bertemu dengan Basuki. Basuki atau Ahok pun dinilai sebagai gubernur yang tidak sulit ditemui. Mereka biasa menemui Basuki untuk meminta rumah susun yang belum juga tersedia. Padahal, sedikit demi sedikit kawasan mereka sudah mulai digusur.
"Kita ke sini hanya satu tuntutan. Kita enggak menolak pemerintah yang mau menertibkan bantaran kali. Kita hanya tuntut Rp 12,1 triliun. Uang segitu untuk peralatan dan itu hasil mark up. Itulah yang kita tuntut," ujar Muhayati.
Dalam aksi ini, mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Rp 1 T = RUSUN" dan "Wakil Rakyat Jangan Curi Uang Rakyat". Mereka menuntut anggota dewan untuk menemuinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.