Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Kondisi Berdarah, Begal Dikejar-kejar Warga hingga Tersesat

Kompas.com - 04/03/2015, 18:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu pemuda yang diduga sebagai begal di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, melarikan diri dari amukan massa, Rabu (4/3/2015). Satu pelaku ini sempat berpapasan dengan salah satu warga.

Pelaku yang belum diketahui identitasnya ini diduga merupakan salah satu dari kawanan begal yang kabur ketika salah satu temannya ditangkap warga di Jalan Otista Raya, Jatinegara, subuh tadi.

Rupanya, pelaku tersebut kabur ke dalam permukiman warga di RW 08 Bidaracina. Pelaku sempat lari, bahkan terperosok ke kali kecil yang ada di dalam permukiman warga itu.

Dia belum lepas dari kejaran warga yang telah menangkap lebih dulu seorang yang diduga temannya. Ia kembali melarikan diri dan melintas di rumah A (57), seorang warga RW 08.

Saat itu sekitar pukul 03.30. Dengan napas terengah-engah, pelaku kebingungan. "Dia nanya ke saya, Pak, arah Kebon Nanas lewat mana ya, Pak," tanya pelaku kepada A.

A sempat bertanya kepada pelaku karena melihat kondisinya yang berdarah-darah. "Dia bilang habis berantem, terus diuber-uber," ujar A.

Dari penampakannya, pelaku berusia sekitar 20 tahun. Pelaku mengenakan kaus, dan sudah tidak beralas kaki. Tinggi badannya sekitar 150 cm. Kulitnya putih dengan potongan rambut cepak.

Ada luka di kepala, dan tato di bagian kaki. Ia tak melihat jelas itu tato apa. "Memang dia itu berdarah dan kaki kiri-nya tatoan," ujar A.

Karena mendengar alasan berkelahi, A tidak curiga kalau yang dihadapinya adalah orang yang diduga begal. "Akhirnya saya kasih tahu belok ke kiri, depan situ. Memang di situ jalan bisa tembus ke arah Kebon Nanas," ujar A.

Tak lama setelah pelaku menghilang di gang arah Kebon Nanas, segerombol warga kompleks tersebut datang membawa senjata tajam dan kayu panjang untuk mengejar pelaku. Namun, pelaku sudah lebih dulu menghilang.

Seorang anggota polisi di Polsek Jatinegara menyebutkan, dua orang telah ditangkap terkait kasus ini. Namun, ia enggan merinci lebih panjang. "Dua sudah ketangkep, dua lagi masih dikejar," sebut petugas tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com