Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Warga Jakarta Berburu Sabu di Vila Sukabumi Ini

Kompas.com - 04/03/2015, 19:00 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat menggulung sindikat pengedar narkoba antarprovinsi dengan barang bukti sabu seberat 1,3 kilogram. Narkotika golongan satu tersebut berhasil diamankan setelah petugas melakukan penggeledahan dari sebuah vila di kawasan Cicurug, Sukabum.

Saat ditemukan, barang haram itu sudah dikemas dalam beberapa plastik putih dan siap untuk dijualbelikan.

Dalam penggeledahan yang dilakukan pada 23 Februari 2015 kemarin, polisi juga mengamankan tiga paket sabu dengan masing-masing berat 1,1 kilogram, 50 gram dan 98,95 gram.

Selain itu, dua kendaraan roda empat merk Suzuki dan Honda City serta satu rumah di Cibiru, Sukabumi juga diamankan petugas.

Terbongkarnya tata niaga haram narkoba ini diawali dari penangkapan pengguna sabu atas nama NS (22) warga Kembangan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. NS ditangkap di kawasan Kota Tua, Taman Sari.

NS pun sebelumnya sudah menjadi target kepolisian. Dari hasil penyidikan dan pengembangan, tersangka NS menyebut nama ES (30) warga Cibiru, Sukabumi, Jawa Barat.

"Untuk menangkap ES, polisi menyamar sebagai pembeli. Kami meminta agar tempat transaksi dekat dengan gudang penyimpanan shabu," kata Kasat Narkoba, Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha saat ditemui di Polres Jakarta Barat, Rabu (4/3/2015).

Gembong mengatakan, vila yang terletak di Sukabumi itu memang tempat transaksi sabu. Banyak warga Jakarta datang untuk mendapatkan barang haram tersebut.

Selain ES, polisi juga membawa HD (38) dan AFR (27) yang sedang kedapatan memakai sabu. “Di vila itu memang banyak yang datang untuk membeli atau memakai langsung di tempat. Sebelumnya ES sudah menjual 30 kilogram selama 2015. 1,3 kilogram yang kami situ itu sisanya," ucap Gembong.

Dia mengatakan modus penjualan sabu dengan menggunakan telepon seluler, bisa juga dengan WhatsApp atau BBM.

Sabu yang dimiliki ES berasal dari Tiongkok, diangkut melalui jalur laut. Kepada penyidik, ES mengaku mendapatkan sabu dari dua orang bandar berinisial D dan F. Setiap transaksi, narkoba kelas wahid di Indonesia ini diambil langsung di Sukabumi dengan tempat berbeda-beda atau dibawa ke Jakarta untuk diedarkan.

Saat ini dua orang bandar, D dan F masih dalam pengejaran polisi. Selain NS, ES, HD dan AFR polisi Jakarta Barat juga menangkap empat pemakai sekaligus pengedar narkoba lainnya. Ketujuh orang tersebut ditangkap ditempat yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula.

Adapaun keenam tersangka yang ditangkap yakni TGH dan UR ditangkap di Mangga Besar pada 27 Februari, NB dan SPL diamankan di Hotel Grand Cemara, Menteng pada 28 Februari 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com