Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Anggaran Siluman Itu? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 05/03/2015, 14:07 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ramainya pemberitaan anggaran siluman dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Provinsi DKI Jakarta menimbulkan banyak spekulasi bagi masyarakat. Tak sedikit yang bertanya seperti apa anggaran siluman tersebut. Berikut penjelasannya.

"Anggaran siluman itu, anggaran yang diselipkan dalam APBD setelah selesainya pembahasan antara eksekutif dan legislatif," ujar Direktur CBA Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2015).

Lalu seperti apa aplikasinya? Kompas.com telah mempelajari isi dokumen Hasil Pembahasan RAPBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 di bawah Koordinator Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Dalam dokumen setebal 121 halaman tersebut, terdapat tujuh kolom dan dua subkolom yang terdiri dari kode satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Lalu ada nama SKPD, kode kegiatan, nama kegiatan, pagu (anggaran yang diajukan SKPD), pembahasan, dan hasil pembahasan.

Kemudian, pada kolom pembahasan terdapat dari dua subkolom yang tertulis "tambah" dan "kurang".

Untuk anggaran yang telah disahkan, setiap kolom tercantum keterangan yang berkaitan dengan judul di masing-masing kolom.

Namun, anggaran yang diselipkan akan terlihat pada kolom "kode kegiatan" yang kosong. Tetapi, tetap terdapat nama kegiatan dan anggaran yang diajukan.

"Kalau ada program dalam APBD, tetapi tidak dibahas dalam pembahasan legislatif dengan eksekutif, maka program ini namanya siluman," kata Uchok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun senang menyebutnya sebagai anggaran siluman.

"Ahok menyatakan anggaran siluman daripada mark up agar lebih dimengerti publik," ucap dia.

Menurut Uchok, Ahok memiliki kans lebih besar untuk merebut hati publik melalui gebrakannya, khususnya kekisruhan soal RAPBD ini.

Dengan demikian, lanjut Uchok, Ahok berkesempatan menciptakan opini guna mendapat dukungan publik untuk menekan DPRD.

Namun, terlepas dari itu, menurut Uchok, justru ada yang lebih mengerikan dari anggaran siluman, yaitu APBD siluman.

"Tetapi, yang berpotensi saat ini bukan lagi anggaran siluman, melainkan APBD siluman yang diberikan Ahok kepada Kemendagri. Apalagi tanpa persetujuan dan pembahasan dari DPRD," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com