Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2015, 14:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sengaja ngerjain Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi untuk memancing kepanikan dan emosi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI.

Hal ini terkait usulan pengadaan perangkat uninterruptible power supply (UPS) di RAPBD versi DPRD DKI. Di anggaran itu, terdapat usulan pengadaan UPS senilai Rp 4,2 miliar tiap unitnya di kelurahan dan kecamatan di Jakarta Barat. 

"Cerita awal, saya iseng saja, saya bilang, 'Siapa di antara kalian yang merasa di-input di APBD?' Terus Haji Lulung (Abraham Lunggana) marah-marah, dan dia bilang, 'Kamu ngapain kumpulin lurah dan camat untuk dipaksa coret anggaran'," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/3/2015). 

Menjawab tudingan Lulung, Basuki langsung menunjuk Anas Effendi. Saat Basuki memintanya berdiri, Anas tidak berdiri. Setelah digertak oleh Basuki, baru Anas mau berdiri.

"Nah karena itu saya iseng tunjuk ke Wali Kota Jakarta Barat. Saya bilang, 'Eh Pak Wali Kota, kamu kenapa anggarkan UPS Rp 4,2 miliar di kelurahan. Kamu jawab sekarang pengadaan UPS itu hasil kamu bahas dengan DPRD atau bagaimana?' Kan kelihatan dia ketakutan, karena kalau terlibat pasti bakal dipecat," kata Basuki. 

Saat Anas berdiri, para anggota Dewan langsung menyela perkataan Basuki. Tak hanya 1-2 anggota yang menyalahkan sikap Basuki menunjuk Anas tersebut, tetapi hampir semua anggota Dewan bersuara.

"Anggota DPRD panik dan marah-marah, mungkin karena mereka yang usulkan anggaran 'siluman' itu. Mereka tidak mau kan kalau SKPD buka suara (tentang pengadaan UPS)," kata Basuki.

Kendati demikian, lanjut dia, Anas sudah menuliskan pernyataan sikap dan membantah pengadaan UPS di kelurahan merupakan usulannya. Di dalam surat pernyataan itu, Anas pun sudah bersedia dipecat jika terbukti salah.

"Wali Kota bilang, 'Gila apa saya menganggarkan UPS sampai Rp 4,5 miliar. Lebih baik anggaran itu digunakan untuk rehab kelurahan'. Pernyataan Wali Kota seperti ini yang tidak diinginkan anggota Dewan saat saya meminta Wali Kota untuk berdiri," ujar Basuki.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com