"Total warga yang jadi korban kebakaran ada 1.261 kepala keluarga (KK). Kalau total seluruh warga yang ada di dalam KK itu adalah 3.168 jiwa," kata Hidayatullah melalui keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (6/3/2015).
Dia menjabarkan bahwa kebakaran melanda dua RW di Kelurahan Kebon Melati, yaitu RW 12 dan RW 14. Di RW 12, warga yang terdampak ada 411 KK atau 1.016 jiwa. Sementara itu, di RW 14, yang terdampak kebakaran ada 850 KK atau 2.152 jiwa. Adapun wilayah-wilayah yang terkena kebakaran adalah RT 16 dan 19 untuk RW 12. Kemudian, di RW 14, wilayah terdampak lebih banyak, yakni RT 13, 14, 15, 16, 17, dan 18.
Agus, salah seorang relawan Palang Merah Indonesia (PMI) yang ikut menyisir lokasi kebakaran, semalam menuturkan, korban meninggal dipastikan hanya satu. Korban tersebut sudah ditemukan kemarin dalam kondisi hangus dan tak dikenal. Jenazahnya pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menggunakan mobil ambulans dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
"Kita tidak tahu itu laki-laki atau perempuan. Posturnya sih seperti ABG (anak baru gede). Kita temukan di bawah reruntuhan. Kondisinya sudah memprihatinkan sekali," tutur Agus.
Menurut Agus, ada dua orang petugas pemadam kebakaran (damkar) yang juga terluka terkena material rumah yang tajam saat berusaha memadamkan api di sana. Dua petugas itu sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Tarakan, sedangkan warga lainnya yang terluka ringan maupun berat juga telah dibawa ke rumah sakit dan puskesmas terdekat.
Pendataan terhadap jumlah korban pasti dari kebakaran ini masih terus dilakukan. Kebakaran terjadi kemarin sekitar pukul 17.00 WIB. Wakil Camat Tanah Abang Jumeri menuturkan, dugaan penyebab kebakaran adalah dari hubungan pendek arus listrik atau korsleting dari sebuah permukiman.
Setelah korsleting, listrik yang masih menyala membuat kebakaran menjalar cepat ke beberapa tempat lain hingga menghanguskan ratusan rumah. Kondisi di lokasi kebakaran merupakan permukiman padat. Kabel-kabel di tiang-tiang listrik pun terlihat saling bertumpuk dan ada beberapa kabel yang sudah longgar.
Rumah-rumah di sana kebanyakan juga berbahan dasar kayu dan seng. Menurut beberapa warga di sana, sebelum kejadian ini, pernah ada kebakaran serupa di sekitar lokasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.