Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yuddy Beri Nasihat dan Dukungan Moril ke Ahok

Kompas.com - 06/03/2015, 12:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB) Yuddy Chrisnandi ke Balai Kota, Jumat (6/3/2015) untuk menemui Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bukan untuk membahas permasalahan tunjangan kinerja dinamis (TKD).

Yuddy justru lebih banyak memberi semangat dan dukungan moril kepada Basuki yang sedang berseteru dengan DPRD DKI Jakarta.  "Silaturahim Jumat ini saya menengok Pak Ahok (Basuki) semoga tetap tegar menjalankan tugas-tugasnya sebagai gubernur," kata Yuddy, seusai bertemu Basuki. 

Menurut dia, dinamika politik apapun yang sedang terjadi, jangan sampai pelayanan publik serta tata kelola pemerintahan ibu kota terganggu. Kemudian, kedatangannya ke Balai Kota juga untuk memberikan dukungan moril atas nama pemerintah pusat.

Yuddy mengatakan dukungan itu dapat menggugah semangat Basuki untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, ia menyarankan Basuki untuk lebih meningkatkan komunikasi dengan anggota DPRD DKI Jakarta.

"Dengan itu, akan didapatkan rasa saling pengertian dan rasa saling menghormati, tanpa bermaksud mencampuri urusan subtansi masalah anggaran pemerintah DKI yang menjadi dispute antara pemerintah DKI dengan DPRD mengenai pembahasan anggaran siluman atau yang lainnya, itu urusan internal. Tetapi, saya meminta kepada semua pihak agar tidak ada pikiran-pikiran ekstrem untuk memakzulkan atau menjatuhkan gubernur," kata Yuddy. 

Menurut Yuddy, pemakzulan gubernur akan menjadi preseden buruk bagi pemerintahan di Indonesia. Yuddy menjelaskan, kedua belah pihak boleh mengkritik etika satu sama lain tetapi tetap harus menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan gotong royong.

Politisi Partai Hanura itu pun mengimbau eksekutif dan legislatif tidak berdebat di gedung pemerintah yang disaksikan oleh publik. Ia berharap, seluruh pihak dapat menjaga perilaku dan ucapan tidak baik di depan publik.

"Saya juga menyampaikan pesan saya kepada Pak Ahok, saya selaku menteri yang mendapat tugas dan mandat membina dan mengawasi aparatur negaranya, agar Pak Ahok lebih sabar menghadapi tekanan-tekanan politik, lebih tenang, dan lebih banyak senyum. Saya nonton di TV kemarin, Pak Ahok sudah lebih sabar menghadapi pressure dan retorika-retorika politik itu. Jadi ke depan mudah-mudahan dengan kesabaran Pak Ahok yang semakin baik, komunikasi yang semakin baik, akan ada pengertian dan rasa saling menghormati antara eksekutif dan legislatif," kata Yuddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com