Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Darmaningtyas mengaku khawatir naik bus transjakarta setelah beberapa kasus kebakaran bus itu yang terjadi satu tahun terakhir. ”Sehari- hari, saya pakai bus transjakarta. Namun karena kebakaran bus berulang, timbul rasa takut,” ucapnya.
Dia meminta pihak berwenang memastikan penyebab teknis kebakaran bus, dan mengatasi persoalan itu. Peningkatan pemahaman tentang bus juga penting dimiliki para teknisi.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih mengatakan, bagian bus yang terbakar ada di sebelah kanan mesin. Dugaan awal, kebakaran bukan karena hubungan pendek arus listrik.
Selama ini belum ada keluhan terhadap bus merek Zhong Tong. ”Kami cross-check dengan operator yang memakai bus dengan merek yang sama agar kami tahu kelemahan merek ini,” katanya.
Masih dalam garansi
Bus bernomor badan TJ0182 itu dibeli oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2013. Bus beroperasi di semester II-2014, dan kini masih dalam masa garansi Zhong Tong. Tanggal 9 Februari lalu, bus ini sempat terendam banjir di kawasan Grogol.
Setelah itu, lanjut Kosasih, bus ditarik dan diperbaiki oleh APM Zhong Tong. Bus dijalankan kembali 6 Maret lalu setelah kondisinya dinyatakan baik oleh agen pemegang merek (APM).
Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan, kebakaran diduga akibat terjadi hubungan arus pendek di bagian mesin.
Menurut Hindarsono, karena kasus itu bukan diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas kasus tersebut. Penanganannya diserahkan kepada pengelola bus. Polisi hanya membantu menderek bus tersebut ke pul PT Transjakarta di Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Hingga Minggu malam, Hindarsono belum menerima laporan pihak-pihak yang dirugikan atau menjadi korban akibat kebakaran tersebut. ”Saya tidak atau belum dapat laporan adanya penumpang yang jadi korban akibat kebakaran itu,” katanya.
Direktur Eksekutif Masyarakat Transportasi Indonesia Deddy Herlambang berpendapat, spesifikasi bus yang akan dibeli harus dibuka ke publik, termasuk harga dan standar keselamatan.
”Dengan harga yang dipatok pemda (pemerintah daerah) atau operator, bagaimana kualitas keselamatan bus itu? Apakah standar keselamatan bus sudah sesuai dengan standar internasional, ataukah standarnya diturunkan agar harga bus bisa memenuhi pagu anggaran?” katanya.
Sebelum kebakaran bus transjakarta kemarin, ada dua kejadian serupa dalam satu tahun terakhir. Pada 28 Agustus 2014, bus transjakarta jurusan Kalideres- Blok M terbakar di Halte Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada 8 April 2014, bus transjakarta Koridor IV Pulogadung-Dukuh Atas terbakar di Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. (RTS/ART)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.