Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Tenda Pengungsian, Lulung Bilang Itu Bukti Dewan Turun Langsung

Kompas.com - 09/03/2015, 16:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana meminta camat untuk mengusulkan pengadaan tenda pengungsian di masing-masing kecamatan. Pria yang akrab disapa Lulung ini melihat barang itu memang diperlukan oleh masyarakat.

"Kami lihat memang ada kebutuhan masyarakat soal itu. Tentang tenda pengungsi, saya harap camat semakin perhatian. Kita butuh tenda pengungsi," ujar Lulung di Kampung Melati, Senin (9/3/2015).

Hal itu diucapkan Lulung ketika ia mengunjungi posko pengungsian korban kebakaran di Kampung Melati, Tanah Abang.

Ketika itu, Lulung memperhatikan bahwa tenda pengungsi masih kurang. Dua tenda yang dibangun di lokasi itu milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Lulung mengatakan, tenda pengungsi baik untuk dimiliki oleh tiap kecamatan. Hal ini untuk antisipasi jika terjadi bencana.

Lulung mengatakan kunjungan ini adalah bukti bahwa anggota dewan telah turun langsung ke masyarakat. Melihat langsung kondisi masyarakat yang terkena bencana.

Setelah meninjau pagi tadi, kata Lulung, dia menjadi tahu apa saja yang dibutuhkan masyarakat. Dia pun berharap agar tenda pengungsian ini menjadi pokok pikiran (Pokir) pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) mendatang.

Dia juga berharap Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI dapat saling bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini.

"Semoga ini jadi Pokir. Jadi jangan ada anggaran siluman lagi nih, ini kan fakta sesuai kebutuhan di lapangan," ujar Lulung. "Kerjasama antara Pemprov dan DPRD itu harus ditingkatkan," Lulung menambahkan.

Pagi tadi Lulung mendatangi posko dengan membawa dua mobil boks berisi pakaian, makanan, dan minuman. [Baca: Lulung Bawa Dua Mobil Boks Isi Bantuan untuk Korban Kebakaran Tanah Abang]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com