Kata dia, rapat itu membahas konten revitalisasi Kota Tua. "Saya tidak membahas person to person. Kalaupun ada, siapa saja, kalau dia concern, kita tetap berterima kasih kan?" ujar wanita yang akrab disapa Sylvi tersebut kepada Kompas.com, Senin (9/3/2015).
Namun, ketika ditanyakan kapasitas Harry dalam rapat tersebut, Silvi enggan menyebutkan. Bahkan Sylvi berkali-kali menekankan kata "concern" yang perlu digarisbawahi.
"Kan orang concern siapa aja. Masa beliau datang, concern, (lalu ditanyakan) Bapak sebagai apa ya? Masa begitu?" ucapnya.
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu beralasan, siapa pun boleh concern terhadap revitalisasi Kota Tua.
Bahkan, dia berterima kasih kalau ada orang yang concern soal kota yang termasuk dalam Nominations and Tentative Lists dari UNESCO. "Makanya, kita harus concern dengan itu (Kota Tua). Karena itu sudah bicara warisan budaya dunia. Tidak ada istilah yang pimpin rapat siapa," ujarnya.
Sebelumnya, sempat beredar sebuah foto yang menunjukkan istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan, dan adik Basuki, Harry Basuki, menghadiri sebuah rapat di Balai Kota, Kamis (5/3/2015) lalu.
Momen ini sempat membuat heboh media sosial (medsos) karena banyak pihak memandang negatif peredaran foto tersebut.
Warga medsos mempertanyakan kapasitas keluarga Ahok yang dilibatkan dalam program unggulan Pemprov DKI.
Selain kedua sosok dekat Ahok itu, ikut hadir pula Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Purba Hutapea, serta beberapa pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.
Veronica sendiri memang sudah sering memimpin rapat di Balai Kota. Mengingat posisinya selaku istri Gubernur, secara otomatis dia menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta.
Veronica bahkan sempat beberapa kali datang ke Balai Kota untuk memimpin rapat terkait pembangunan taman layak anak, termasuk menerima yayasan kanker Singapura untuk kerja sama di bidang perawatan paliatif kanker dan lain-lain.
"Rapat Kota Tua ini sifatnya diskusi, brainstorming, dan sifatnya cair," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Purba Hutapea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.