Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Kosgoro Diperingatkan soal Sistem Proteksi Kebakaran sejak 2008

Kompas.com - 10/03/2015, 16:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta sudah memberi peringatan kepada Wisma Kosgoro terkait sistem proteksi kebakaran yang tidak berfungsi dengan baik sejak tahun 2008 lalu.

Kepala Dinas Damkar dan PB Subejo menjelaskan, meskipun demikian belum ada sanksi tegas untuk dapat menindak pengelola gedung yang terbukti lalai mengabaikan peringatan tersebut. 

"Tiap setahun sekali, kami lakukan audit untuk bangunan tinggi dan kami imbau ke pemilik bangunan atau teknisi untuk melakukan audit internal terhadap sistem proteksi kebakaran. Sebenarnya, kami sudah memberikan peringatan kepada (pengelola) gedung untuk memperbaiki (sistem proteksi kebakaran) sejak 2008," kata Subejo, Selasa (10/2/2015). 

Sayangnya sampai saat ini belum ada peraturan gubernur atau peraturan daerah yang mengatur tentang pemberian sanksi terhadap pengelola gedung yang mengabaikan peringatan soal proteksi tersebut.

Salah satu upaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali adalah dengan memasang stiker ke gedung-gedung yang tidak memiliki proteksi proteksi kebakaran secara memadai. Penindakan jangka pendek ini diyakini Subejo dapat "menyentil" pengelola gedung untuk segera memperbaiki sistem proteksi kebakaran.

"Jadi masyarakat atau penyewa gedung bisa lihat, 'oh ternyata gedung ini tidak memadai proteksi pemadam kebakarannya'. Nah ini bisa jadi 'sentilan' juga buat pengembangnya untuk melakukan perbaikan," kata Subejo. 

Pemasangan sistem proteksi kebakaran dilakukan untuk memenuhi ketentuan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung yang mensyaratkan seluruh bangunan gedung, selain rumah tinggal harus dilengkapi dengan sistem proteksi pasif dan aktif.

Gedung-gedung tinggi harus dilengkapi beberapa sistem kebakaran aktif, seperti misalnya tabung pemadam kebakaran, fire hydrant, fire sprinkler, fire suppression system, mobil pemadam kebakaran dan lain lain. S

ebelumnya diketahui sistem sprinkle atau alat pemadam api otomatis di Wisma Kosgoro tidak berfungsi. Sehingga api langsung menjalar dari lantai 16, 17, 18, 19, hingga 20. Seharusnya alat tersebut bisa berfungsi mendeteksi asap dan langsung menyemprotkan air serta membantu memadamkan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com