Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2015, 20:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain akan meminta keterangan dari konsultan e-budgeting, panitia angket DPRD DKI direncanakan akan memanggil Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi pada Selasa (10/3/2015). Bila konsultan e-budgeting dijadwalkan datang pada pagi hari, maka Pras akan dimintai keterangannya pada sore harinya.

"Besok sore kita akan minta keterangan Ketua DPRD. Sudah kirim surat tadi," kata Ketua Panitia Hak Angket Mohamad Sangaji, di Gedung DPRD DKI, Selasa (10/3/2015).

Menurut Ongen (sapaan Sangaji), Pras direncanakan akan dimintai keterangannya seputar draf Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 yang merupakan hasil pembahasan di tingkat komisi. Draf itulah yang dituding tak diserahkan oleh Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama ke Kemendagri.

"Ketua (Pras) akan ngasih keterangan tentang surat yang diterima oleh dia, yang dari Kemendagri, dan kemudian dia membawa ke sana menjelaskan bahwa itu tidak prosedural," ucap politisi Partai Hanura itu.

Sebagai informasi, panitia hak angket dibentuk pada Jumat (27/2/2015). Selama dua minggu bekerja, Ongen mengatakan bahwa temuan sementara menguatkan bahwa Ahok telah melakukan mal administrasi atau kesalahan administrasi. Kesalahan itu yakni tidak menyertakan RAPBD 2015 hasil pembahasan bersama DPRD.

Ongen menyatakan, kemungkinan besar dalam sepuluh hari ke depan panitia hak angket akan sudah dapat mengumumkan hasil final pemeriksaan yang mereka lakukan. "Temuan sementara, RAPBD (2015) yang dikirim oleh Pak Gubernur tidak sesuai dengan apa yang mereka bahas dan ditandatangani bersama. Oleh karena itu, semua pihak-pihak yang terkait dengan proses itu akan saya panggil supaya semua bisa terang dan jelas," jelasnya.

Saat ditanyakan apakah panitia angket juga akan dipanggil, Ongen menjawab ada kemungkinan hal itu juga akan dilakukan. "Nanti tunggu waktu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com