Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekikikan Sendiri, Lulung Mulai Ketagihan Main Twitter

Kompas.com - 12/03/2015, 09:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana kini sudah punya akun Twitter. Akunnya diberi nama @halus24, yang merupakan akronim dari "Haji Lulung untuk semua".

Lulung menyebut, kalimat tersebut merupakan slogan kampanyenya sejak Pemilu 2009. Sementara itu, angka 24 diambil dari tanggal kelahirannya, 24 Juli 1959.

Sebelum eksis di Twitter, Lulung sempat menyatakan diri tak mau memiliki akun dari jejaring sosial tersebut. Sebab, ia menganggap Twitter tak memiliki manfaat dalam mencerdaskan bangsa, sampai akhirnya Lulung dikritik akibat sikapnya itu. Kritikan berawal dari para stafnya.

"Twitter apa barangnya tu, saya kagak ngerti. Staf saya sampai bilang, 'Bang Haji jangan djadoel'," ujarnya saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).

Tidak hanya dari stafnya, kritikan serupa ternyata juga datang dari keluarga. Akibat kritikan itulah, Lulung akhirnya luluh dan menarik ucapannya itu.

"Adik-adik saya enggak mau saya dianggap djadoel. Penjual sayur aja punya Twitter, masa anggota DPRD enggak," ucap dia saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPRD DKI, Rabu (11/3/2015).

Saat ditemui pada Rabu kemarin, Lulung terlihat antusias dengan mainan barunya itu. Ia tampak tak bisa lepas dari ponselnya. Saat diperhatikan, layar ponselnya memang memperlihatkan tampilan Twitter. Sesekali ia tertawa cekikikan mengamati kicauan dari orang-orang yang menulis mention terhadap akunnya.

"Kaya ini nih, ada yang bilang, 'Cuma Haji Lulung doang yang mention akunnya sendiri. Ya bener sih nih, saya emang beneran enggak paham. Baru belajar. Jadi mohon maaf aja nih," ujarnya sambil tertawa.

Selain menyimak mention yang masuk, Lulung juga mengamati tagar #SaveHajiLulung, yang belakangan memang ramai di media sosial dan sempat melejit menjadi topik tren nasional. Meski tagar #SaveHajiLulung berisi ejekan-ejekan terhadap dirinya, Lulung mengaku tidak marah.

Bila sebelumnya ia sempat menuding ejekan-ejekan itu berasal dari akun bayaran, kali ini ia menilai ejekan-ejekan itu merupakan bagian dari kreativitas. "Tidak-tidak, saya tidak marah. Saya malah ketawa ngeliatnya. Saya tidak marah karena saya juga tidak ngerti, ha-ha. Ya tetapi yang saya perhatikan pada kreatif-kreatif," ucapnya.

Lulung bahkan menyebut ejekan-ejekan itu telah membuatnya identik dengan hal-hal yang lucu. Karena kebetulan ia politisi, Lulung kemudian menyebut dirinya sebagai tokoh politik komedi.

"Pas saya perhatiin, pesannya lucu-lucu. Saya sepertinya sudah menjadi tokoh politik komedi," kata pengusaha di bidang perparkiran itu.

Akun @halus14 mulai terhitung aktif sejak Selasa (10/3/2015). Hingga hari ini, akun tersebut tercatat telah memiliki sekitar 16.000 pengikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com