Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahok soal Istri dan Adiknya Pimpin Rapat di Balai Kota

Kompas.com - 12/03/2015, 10:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan duduk perkara perihal istrinya, Veronica Tan, beserta Harry Basuki (adik Basuki) yang memimpin rapat di Balai Kota, Kamis (5/3/2015) lalu. Basuki menjelaskan, kehadiran dua anggota keluarganya itu atas undangan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni untuk menyumbang saran tentang revitalisasi Kota Tua. 

"Adik dan istri saya diundang Bu Sylvi. Kebetulan saat itu, ruangan penuh dan minta pakai di ruang rapim yang kosong," kata Basuki saat memberikan sambutan di Musyawarah Pimpinan Forum Komunikasi Lembaga Musyawarah Kelurahan Provinsi DKI Jakarta, di Balai Kota, Kamis (12/3/2015). 

Kemudian Sylvi juga meminta istri dan adiknya untuk duduk berbicara di kursi pimpinan (di tengah).

Basuki meminta permasalahan posisi tempat duduk untuk tidak diributkan. Menurut dia, persebaran foto ini hanya tindakan segelintir oknum yang ingin "menjatuhkannya".

"Soal kursi tak ada masalah buat kami. Kalau ada warga mau foto sama saya, saya kasih kok kursi gubernur buat foto-foto. Bagi saya bukan kursinya, yang penting kerjanya, yah namanya politik bisa dibolak balik," kata Basuki.

Sebelumnya beredar foto yang menunjukkan Veronica Tan dan Harry Basuki memimpin rapat revitalisasi kawasan Kota Tua. Banyak pihak yang memandang negatif dengan adanya foto tersebut. Karena salah satu program unggulan ditangani oleh keluarga Basuki. (Baca: Ikut Rapat di Balai Kota, Adik dan Istri Ahok Beri Masukan soal Kota Tua)

Veronica pun sebelumnya sudah sering memimpin sebuah rapat. Sebab, sebagai seorang istri Gubernur, ia otomatis menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com