Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Disebut Jadikan Veronica Tan Senjata Jatuhkan Ahok

Kompas.com - 13/03/2015, 09:28 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pemanggilan istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan, oleh Tim Hak Angket DPRD DKI dinilai merupakan senjata politik untuk menjatuhkan Ahok. Pihak DPRD dinilai sedang mencari celah di balik pemanggilan tersebut.

"Pasti ada target tertentu. Salah satunya menjatuhkan Ahok. Untuk menjatuhkan Ahok, DPRD mencari titik lemahnya. Salah satunya melalui keluarga, masuk lewat istri (Veronica)," kata Direktur Political Communication Institute Heri Budianto kepada Kompas.com, Jumat (13/3/2015).

Heri menilai, pemanggilan Veronica terkait hak angket merupakan salah satu hak dari pihak DPRD. Pasalnya, saat ini, masing-masing, baik Ahok maupun DPRD DKI, sama-sama merasa benar.

Secara tidak langsung, tekanan sebenarnya berada di DPRD DKI. Pasalnya, kedua pihak yang bersiteru, Ahok dan DPRD, memiliki dua versi masing-masing terkait RAPBD 2015. Ahok berada dia atas angin karena telah membuka ke publik terkait anggaran siluman yang diduga diselipkan oleh pihak legislatif.

Sementara, kata Heri, hak angket terkait dengan penyelidikan, dalam hal ini terkait APBD DKI. Oleh karena itu, untuk mencari kebenaran versi DPRD, yang perlu dilakukan adalah menelusuri dengan mengonfirmasi pihak-pihak yang berkaitan, dan pihak mana saja yang berpotensi untuk dipanggil.

"Jika untuk penyelidikan, DPRD berhak untuk memanggil pihak terkait lainnya, seperti SKPD, termasuk juga istrinya Ahok. Itu ada kaitannya," tuturnya.

Artinya, pihak DPRD menggunakan kuasanya melalui hak angket sebagai pembuktian bahwa langkah yang dilakukannya benar. Namun, tidak menutup kemungkinan juga, hak angket tersebut akan memberikan hasil sebaliknya. "Bisa jadi tidak terbukti," pungkasnya.

Sebelumnya, Ahok meradang begitu mengetahui panitia hak angket memanggil istrinya terkait kekisruhan APBD DKI. Mantan Bupati Belitung Timur itu merasa hal tersebut tidak beralasan dan melenceng dari permasalahan yang ada.

Meski demikian, Ahok tetap menghormati keputusan tersebut dan menunggu pemanggilan resmi terhadap istrinya. Namun, ia tetap akan melakukan pengawasan terkait pemanggilan tersebut.

"Seharusnya, DPRD bikin angket khusus untuk memanggil istri Gubernur," timpal Ahok terkait rencana pemanggilan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com