"Jujur, saya tidak tahu. Ya saya baik-baik ajalah. Kalau memang mau pakai #SaveHajiLulung, konfirmasi ke sayalah. Jangan sampai ada temuan, terus jadi persoalan hukum," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jumat (13/2/2015).
Lulung menyatakan, ia sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan produksi gantungan yang dibanderol seharga Rp 220.000 itu. Menurut Lulung, ia perlu menyampaikan hal itu karena tidak mau dicap aji mumpung oleh masyarakat.
"Orang-orang kan berpikirnya sangat dinamis. Saya khawatir ada asumsi masyarakat kalau Haji Lulung sekarang lagi aji mumpung. Jangan sampai seperti itu," ujar dia.
Menurut Lulung, pada dasarnya ia sama sekali tidak mempermasalahkan keberadaan gantungan kunci tersebut. Yang penting, kata dia, pihak yang memproduksi meminta izin terlebih dahulu.
Lulung mencontohkan saat ia dihubungi oleh seseorang beberapa hari lalu. Menurut Lulung, orang yang menghubunginya itu meminta izin untuk mencetak kaus bergambar dirinya.
"Ada orang kemarin bikin kaus, tetapi konfirmasi ke saya, 'Bang, boleh enggak saya bikin kaus Abang?' Saya tanya, ini siapa ya? Dia bilang, 'Nanti saya akan datang ke Abang'. Ya udah, enggak apa-apa deh. Asal bagiin juga ke teman-teman saya di sini, ha-ha," kata tokoh asal Tanah Abang itu.
Sebagai informasi, situs belanja online Tokopedia pada Kamis (12/3/2015) menampilkan produk gantungan kunci yang menampilkan figur Lulung.
Figur Lulung yang ditampilkan pada produk tersebut adalah Lulung yang sedang mengenakan kemeja hijau, celana panjang hitam, dengan gaya rambut dan cambang khasnya. [Baca: Lawan Begal Pakai Gantungan Kunci Haji Lulung]
Produk yang diproduksi oleh Evriz Souvenir Craft itu dibanderol dengan harga Rp 220.000 dan diproduksi dalam jumlah terbatas, hanya 30 buah. Selain menampilkan deskripsi produk, produsen juga menyelipkan kata-kata lelucon terkait produk itu.
Kata-kata itu, yakni gantungan kunci #SaveHajiLulung dapat mencegah penggunanya menjadi korban begal motor, bebas membayar parkir, dan anti-ditilang oleh polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.