Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tanda Tangan Ahok Vs Jualan Kaus "Haji Lulung"

Kompas.com - 15/03/2015, 11:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) kembali menggelar aksi dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (15/3/2015) pagi.

Seperti yang dilakukan pada pekan sebelumnya, aksi dukungan dilakukan dengan cara pengumpulan tanda tangan dari warga yang berada di lokasi tersebut. Lokasi pengumpulan tanda tangan bertempat di sekitar depan Hotel Grand Hyatt.

Secara kebetulan, lokasinya hanya beberapa meter dari lapak pedagang yang menjual kaus bertema tentang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung. [Baca: "Anggota DPRD Lain Mana Ada yang Seberani Haji Lulung"]

Menurut koordinator aksi, Syafti Hidayat, aksi pengumpulan tanda tangan dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Ahok dalam memerangi korupsi.

Hal itu terkait dengan temuan Ahok tentang dugaan adanya anggaran siluman pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD DKI 2015.

"Kita tidak dibayar. Siapa yang mendukung pemberantasan korupsi, silakan tanda tangan," ujar Syafti kepada warga yang lewat. Cukup banyak warga yang lewat menyempatkan diri untuk memberikan tanda tangannya. [Baca: 20.000 Orang Tanda Tangan Dukung Ahok di Bundaran HI]

Tanda tangan dituliskan dengan spidol di atas kain panjang berwarna putih. Menurut Syafti, sejak pekan lalu hingga hari ini, sudah ada sekitar 40.000 tanda tangan yang terkumpul.

"Sejak pekan minggu lalu sudah 40.000 orang sudah menandatangani. Aksi ini untuk menggalang dukungan untuk melawan para begal anggaran, para mafia, dan calo proyek di Jakarta," kata Syafti dalam orasinya.

Meski berdekatan dan sama-sama membahas mengenai dua orang yang sedang bersitegang, tak ada gesekan antara warga yang datang ke lapak pedagang kaus Lulung dengan yang datang ke lokasi pengumpulan tanda tangan untuk Ahok.

Pantauan Kompas.com, masing-masing warga menjalankan aktivitasnya tanpa mengganggu aktivitas warga yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com