Anak kedua dari pasangan Boyke (48) dan Yeni (47) ini bahkan sempat mengaku bahwa alasan dia meninggalkan rumah adalah stres karena diolok-olok oleh teman-teman sekolahnya.
Pihak SMP Al-Jannah, tempat Nadhira menimba ilmu, menuturkan hal berbeda. Menurut mereka, Nadhira tidak kabur karena bullying dan bahkan tidak pernah di-bully oleh teman-temannya selama bersekolah di sana.
"Tentang bullying, dapat kami sampaikan dan pastikan bahwa hal tersebut sama sekali tidak pernah terjadi di SMP Al-Jannah," kata Koordinator Humas Al-Jannah, Yossi Srianita, Senin (16/3/2015). [Baca: Orangtua Tenangkan Nadhira...]
Yossi mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut sudah berdasarkan pencarian informasi dari pihak sekolah terkait dugaan bullying yang dialami Nadhira.
Dia juga mengaku, guru pendamping khusus Nadhira di sekolah telah bersaksi bahwa tidak ada bentuk-bentuk intimidasi yang diterima Nadhira.
Menurut Yossi, hubungan Nadhira dengan teman-temannya di SMP Al-Jannah terjalin baik. Nadhira sendiri merupakan siswi pindahan dari sebuah sekolah swasta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Dia masuk ke SMP Al-Jannah pada pertengahan tahun ajaran 2014-2015, tepatnya pada bulan Januari 2015.
Nadhira sebelumnya diberitakan hilang sejak Sabtu (7/3/2015). Ia kemudian ditemukan di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (13/3/2015) siang, oleh seorang sopir angkot bernama Asep Zainudin.
Asep menemukan Nadhira di pos Glodok dalam kondisi lusuh dan terlihat seperti tidak terurus. Nadhira mengaku sudah enam hari terkatung-katung di jalanan. Ia kabur dari rumah karena stres diperlakukan buruk oleh teman-temannya.
"Saya stres di-bully teman-teman," ujar Nadhira yang mengenakan pakaian putih terusan selutut di Polsek Metro Taman Sari, Jumat lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.