Peristiwa ini terjadi pada Selasa (17/3/2015). Avanza melaju dengan kecepatan sedang dari arah Rawa Buaya menuju Taman Semanan Indah. Saat hendak melintasi rel, Feliciana Lestari, pengemudi mobil, tak melihat ada kereta yang lewat. Bagian belakang mobil itu ringsek diserempet kereta.
Salah satu saksi mata, Andre Audhi Zaputra, mengatakan, perlintasan kereta Rawa Buaya memang sering memakan korban. Sebab, tidak ada palang otomatis dan bel peringatan saat kereta hendak lewat.
"Lihat saja, itu enggak Ada palangnya. Alarm peringatan juga enggak ada. Bahaya banget," kata Andre, ditemui di perlintasan kereta api Rawa Buaya, Selasa (17/3/2015).
Saat Kompas.com hendak melintasi jalur tersebut dari arah Rawa Buaya menuju Semanan Indah, tiba- tiba seorang warga berteriak. "Awas kereta, kereta. Minggir," teriak seorang warga dari pinggir perlintasan. Tak lama, kereta melaju dengan kecepatan maksimal.
Sularto, Kepala Stasiun tak mengelak jika di perlintasan kereta tersebut sering memakan korban. Namun, hingga kini pihak Kereta Api belum juga memasang palang otomatis dan alarm.
"Kita enggak pasang palang dan alarm di sana karen itu jalur ilegal. Bukan jalur resmi," kata Sularto.
Sularto mengatakan, pemasangan palang otomatis dan alarm di jalur ilegal adalah wewenang Pemda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.