Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Polisi Penjaga MH Thamrin "Dikerjai" Pengendara Motor Nakal

Kompas.com - 18/03/2015, 11:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ulah nekat pengendara motor yang menyelonong masuk di Jalur MH Thamrin, Jakarta Pusat, kerap bikin polisi kewalahan. Alih-alih patuh diberhentikan karena masuk jalur yang dilarang, mereka malah tancap gas lagi.

Dua anggota polisi yang berjaga di depan Hotel Grand Hyatt, Hermanto dan Ferdian, kadang tak berdaya melihat ulah pengendara motor. Ferdian, misalnya, dia harus ke tengah jalan ketika ada sepeda motor Honda CBR melaju cukup kencang dari arah Bundaran HI menuju Monas. Padahal, motor melaju di tengah, sementara di samping motor ada bus sedang yang juga melaju. Untungnya, pengendara CBR itu berhenti menepi. Akhirnya, dia menerima sanksi tilang.

Hermanto juga tak kalah dibuat repot. Satu motor bebek Yamaha Jupiter terlihat mengarah ke jalur yang dilarang bagi roda dua ini. Sambil menggenggam HT-nya, Hermanto menujuk agar si pengendara motor menepi.

Pengendara motor tunggal itu terlihat melambatkan lajunya sambil mengangguk tanda menurut. Namun, seolah melihat situasi aman, si pengendara motor berwarna merah ini langsung ngebut lagi. Hermanto dengan HT-nya lantas mengontak rekannya yang berjaga di Sarinah.

"Tuh, lihat sendiri kan. Gayanya gitu, kelihatannya iya-iya, tetapi jalan ngebut lagi. Sudah saya calling teman saya yang jaga di Sarinah. Itu nanti kena di sana," ujar Hermanto kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2015).

Hermato menuturkan, aksi pengendara motor untuk lolos dari penjagaan petugas bermacam-macam. Ada yang menyalip atau membuntuti kendaraan roda empat lalu ikut nyelonong masuk. Kadang hal ini membahayakan petugas yang mencoba menghentikan kendaraan. Ada pula yang mengaku dasarnya tidak tahu.

"Ada yang ngaku baru pertama kali lewat, ada yang lupa, tidak tahu, atau tidak lihat rambu," ujar Hermanto.

Padahal, lanjut dia, rambu sudah dipasang dan sosialisasi sudah dilakukan satu bulan sebelum kebijakan ini diberlakukan. Namun, masih saja ada yang nekat lewat. Menurut Hermanto, penjagaan dilakukan 24 jam di titik tersebut. Tiap petugas dibagi giliran 8 jam berjaga.

Zulham, salah seorang pengendara motor yang hendak menuju Menteng, ini mengaku tak tahu mengenai larangan tersebut.

"Saya enggak biasa lewat sini. Ini yang kedua. Jadi enggak tahu kalau enggak boleh lewat," ujarnya.

"Saya sih setuju saja dilarang, cuma pasti repot nyari jalan lainnya," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com