"Sebagai manusia, wajar jika merasa dirugikan secara moril. Bolehlah kita memaafkan, mungkin Slank khilaf," kata Lulung saat ditemui di Mal FX, Selasa (17/3/2015) malam.
Meski mengaku telah memaafkan Kaka "Slank", Lulung juga menyesalkan sikap yang dilakukan vokalis grup band tersebut. Hanya saja, Lulung tidak ingin masalah tersebut berlarut-larut atau berlanjut ke ranah hukum.
"Kalaupun yang dimaksud Lulung oleh Slank itu bukan saya, kita tidak akan uji siapa Lulung yang sebenarnya. Nanti ada masalah baru kan? Sudahlah Slank, sebagai umat beragama, mari kita saling memaafkan," imbau politisi PPP tersebut.
Sebelumnya, muncul pernyataan dari Kaka "Slank" yang menyebutkan "Lulung Berbahaya" dan "Lulung Lulusan Pemulung". Menurut Lulung, dirinya sudah mempelajari pernyataan tersebut. Selaku keluarga pejuang, Lulung merasa tidak pantas jika dirinya dianggap berbahaya. Dengan nada bercanda, Lulung mengatakan bahwa Slank memiliki kepentingan dengan Dinas Kebersihan DKI.
"Saya ini keluarga pejuang, berbahaya dari mana? Barangkali Slank ini tidak mengerti apa-apa, ya sudahlah. Mungkin Slank punya kepentingan di Dinas Kebersihan. Ini sih guyon-guyon aja. Boleh dikritik dong, saya aja mau dikritik," ucapnya seraya terkekeh.
Meski demikian, Lulung menegaskan bahwa dirinya merupakan salah satu fans Slank. Namun, Lulung berharap Kaka "Slank" dapat berkonsentrasi di bidangnya, yaitu musik, sehingga tidak mencampuradukkan antara kepentingan bermusik dan berpolitik.
"Saya juga nge-fans Slank lho, artinya sama band Slank itu saya care banget. Tapi, sebaiknya Slank konsen di musik aja. Tidak usah ikut-ikutan berpolitik. Kalaupun dipakai saat kampanye, ya sebatas itu mencari uang saja," imbau Lulung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.