Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekisruhan APBD, Warga Lebih Percaya Informasi dari Ahok ketimbang DPRD

Kompas.com - 19/03/2015, 16:19 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Permasalahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun anggaran 2015 telah menyedot perhatian sebagian besar masyarakat DKI Jakarta. Menurut survei "Anggaran Siluman di Mata Masyarakat Jakarta" yang dilakukan oleh lembaga Populi Center, keberpihakan masyarakat terletak pada dokumen RAPBD versi Pemprov DKI.

Adapun saat isu anggaran siluman masih memanas, DPRD DKI sempat menyatakan bahwa dokumen RAPBD versi Pemprov DKI palsu.

Dokumen itu juga dianggap melanggar hukum karena melewatkan pembahasan dengan DPRD dan langsung dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Dari kejadian itu, muncul dua versi RAPBD DKI tahun 2015, versi Pemprov dan versi DPRD. Oleh survei Populi Center, tercatat sebanyak 42,6 persen masyarakat Jakarta menyatakan percaya pada dokumen RAPBD versi Pemprov DKI.

Sementara itu, yang percaya pada APBD versi DPRD hanya 7,4 persen. Adapun yang mengaku tidak tahu dan tidak menjawab adalah 50 persen.

Penelitian ini mengumpulkan jawaban dari 1.000 responden yang merupakan warga di semua wilayah administrasi Jakarta dan Kepulauan Seribu.

Adapun 1.000 responden dibagi masing-masing 10 orang di 100 kelurahan, dengan komposisi lima pria dan lima perempuan, dengan rentang umur yang merata dan tersebar.

Chairman Populi Center Nico Harjanto menuturkan, data itu juga menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta lebih memercayai informasi yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketimbang informasi dari DPRD.

"Masyarakat lebih mendengarkan, menerima, dan percaya apa-apa saja yang Gubernur Ahok (sapaan Basuki) informasikan terkait anggaran siluman," ujar Nico.

Kenyataannya, hingga saat ini, dokumen yang dipakai dan dievaluasi oleh Kemendagri adalah RAPBD versi Pemprov DKI.

Dokumen ini pun yang pada akhirnya dibahas bersama dengan DPRD, yang dulunya menyatakan itu palsu. Pemprov DKI dan DPRD juga menyatakan telah sepakat menggunakan APBD 2015. Input program ke dalam e-budgeting juga dilakukan bersama pada hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com