Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Bahari Nyaris Hilang "Ditelan" Bangunan dan Parkir Liar

Kompas.com - 19/03/2015, 20:58 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa mobil berjejer tepat di samping Museum Bahari, Jakarta Utara. Dari amatan Kompas.com, mobil-mobil tersebut bukanlah kendaraan dari pengunjung museum, melainkan kendaraan warga yang tidak tahu pemiliknya ke mana.

Museum yang terletak di Jalan Pasar Ikan (Pakin) Raya sekarang posisinya tidak lagi terlihat jelas dari Jalan Pakin Raya. Hal ini disebabkan banyaknya bangunan-bangunan yang menutupi tepat di belakang museum atau pinggir Jalan Pakin Raya.

Keberadaan mobil dan bangunan-bangunan itu, menurut Kepala Museum Kebaharian, Sunarto, merupakan salah satu masalah yang sekarang ini dihadapi pihak pengelola.

Tempat yang ditempati bangunan dan mobil tersebut sejatinya adalah lahan parkir untuk para pengunjung Museum Bahari. "Lahan parkir itu merupakan idaman Museum Bahari sejak lama," kata Sunarto Rabu (18/3/2015). [Baca: Menara Syah Bandar Tambah Miring, Pihak Museum Bahari Minta Menhub Batasi Truk]

Adanya lahan parkir yang luas merupakan bagian pelayanan dari Museum Bahari. Sayangnya, harapan tersebut sulit dicapai sekarang ini.

"Lahan parkir yang representatif itu nantinya bisa menampung para turis. Tetapi kenyatannya yang terjadi adalah sebaliknya," kata Sunarto.

Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara.
Menurut dia, seringkali para turis dari mancanegara enggan menyambangi museum karena terkendala lahan parkir yang sempit. Atas adanya kejadian tersebut, pihak museum merasa dirugikan. [Baca: Museum Bahari Kini...]

"Ketika mereka bawa bus besar untuk ke Museum Bahari, tetapi lahan tersebut banyak truk-truk liar. Sehingga mereka tidak jadi parkir dan jalan," kata Sunarto.

Untuk sengketa lahan yang sekarang ini ditempati oleh para pemilik ruko, Sunarto menilai, jajarannya sudah dua kali rapat dengan pemilik ruko. Namun, dalam kedua rapat tersebut belum bisa menemukan titik temunya.

"Ada sekitar ruko. Mereka masing-masing sudah memiliki sertifikat, IMB dan sebagainya. Setelah melakukan negoisasi, mereka tetap bertahan pada posisinya tidak mau pindah," kata Sunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com