Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Gua Dipecat, Gua Minta Jadi Kabulog Aja

Kompas.com - 20/03/2015, 07:13 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak habis pikir dengan adanya penilaian buruk atas sikap yang ditunjukkannya dalam memimpin Jakarta. Meski begitu, pria yang biasa disapa Ahok ini mengaku sudah memperkirakan hal itu akan menimpanya.

Sebab, kata dia, tidak mudah membenahi kesemrawutan yang ada di dalam Pemerintahan DKI Jakarta.

"Ini sudah bertahun-tahun enggak ada masalah, cuman sekarang yang bermasalah. Ini yang enggak beres si Gubernur Ahok nih, berarti enggak bisa komunikasi nih," ucap Ahok menirukan salah satu penilaian terhadap dia yang pernah didengarnya.

"Bukan enggak bisa komunikasi, enggak bisa konspirasi," jawab Ahok tegas.

Tetapi, rupanya ada impian Ahok yang masih menggantung di langit-langit pikirannya. Pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 48 tahun lalu itu hingga Maret ini telah lima bulan resmi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Meski belum lama memegang Jakarta, Ahok mengutarakan ingin menjadi Kepala Badan Urusan Logistik bila ia akhirnya dicopot dari jabatan Gubernur.

"Kalau gua dipecat, gua minta jadi Kabulog aja, gua beresin itu harga beras murah," kata Ahok sembari tertawa, saat diwawancarai Kompas TV awal pekan ini.

Menurut dia, terobosan-terobosan yang telah dilakukannya sejak menjabat sebagai Gubernur memang selalu tidak mulus. Malah banyak menemui rintangan dari segelintir orang yang tidak suka dengan caranya memimpin.

Meski begitu, Ahok optimistis perjuangan itu tidak dilakukannya sendirian. "Dulu saya sudah mau sikat sejak 2013, tetapi Pak Jokowi bilang sabar dulu tunggu saya pindah ke kantor sebelah (Istana Negara). Sekarang saya ada back up Pak Jokowi kok, e-budgeting semua dari dia kok dulu, makanya saya berani bongkar siluman-siluman APBD ini," ucap Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com