Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok akan Bawa Kasus Blok A Pasar Tanah Abang ke KPK

Kompas.com - 26/03/2015, 07:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki :Ahok" Tjahaja Purnama berencana membawa kasus Blok A Pasar Tanah Abang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ahok sendiri sudah geram terhadap rancunya hasil audit dua lembaga auditor pemerintah.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan potensi kerugian negara atas ini sebesar Rp 12 miliar. Sedangkan temuan lainnya dari Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) DKI Jakarta sebesar Rp 179 miliar.

"Soal kasus ini kita ingin tulis surat kepada KPK. Kita laporkan ada temuan yang berbeda antara BPKP Rp 179 miliar dan BPK Rp 12 miliar,” kata Ahok dalam Rapat Pimpinan yang diunggah di Youtube oleh akun Pemprov DKI, Senin (23/3/2015).

Menurut Ahok dengan adanya dua perbedaan ini, Pemprov DKI bisa membuat perlawanan kepada BPK. Sehingga nantinya akan terbukti mana yang benar antara BPK atau BPKP.

"Kita lawan BPK dengan dasar ini. Saya minta Sekda disposisi bikin surat pada KPK, bahwa kami tidak terima kalau BPK menemukan Rp 12 miliar dan BPKP Rp 179 miliar,” kata Ahok.

Setelah membuat laporan ke KPK, nantinya akan ditembuskan pada Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan, kata Ahok, supaya menjadi perbincangan dan diawasi oleh masyarakat.

"Kita minta KPK yang bikin dan buat tembusan ke Presiden. Supaya kasus ini jadi rame,” kata Ahok.

Selain itu, Ahok mengaku pelaporan bertujuan meminimalisir permainan oknum di salah satu lembaga audit pemerintah tersebut. Kedua lembaga tersebut nantinya akan ‘ditelanjangi’ habis-habisan oleh KPK terkait kasus ini.

"Enak aja, kalau ada oknum BPK main gimana. Kalau orang nyuap Rp 30 miliar gimana. Kan masih untung 149 miliar dong. Jadi biar BPK dan BPKP berantem aja. Adu dasarnya apa. Supaya jelas ini,” tegas Ahok.

Sebelumnya, perjanjian kerja sama antara PD Pasar Jaya dan PT Priamanaya Djan International milik mantan Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz di Blok A Pasar Tanh Abang, diduga merugikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com