Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Jembatan Penyeberangan di Jakarta Sangat Parah

Kompas.com - 26/03/2015, 13:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) di ibu kota sangat parah. Selain kotor, JPO juga dipergunakan banyak pedagang untuk berdagang. 

"Parah, halte juga parah. Kami juga enggak pernah bersihin padahal ada biaya pemeliharaan," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (26/3/2015). 

Selama ini, pengelolaan jembatan berada di bawah kewenangan Dinas Perhubungan DKI. Dishub DKI memiliki aturan perawatan JPO dalam jangka waktu enam bulan sekali saja. Padahal, lanjut Basuki, idealnya JPO dibersihkan tiap dua hari sekali. Perawatan JPO ini pun, menurut dia, tidak terlihat hasilnya.

"Saya juga enggak tahu bersih atau tidak perawatannya. Di Jakarta kan begitu, ngaku sudah bersihin (JPO) terus saya tanya kenapa kotor, dijawabnya 'baru datang debunya', gampang banget," kata pria yang akrab dipanggil Ahok itu.

Sehingga tugas perawatan jembatan akan dibagi dengan perusahaan yang memiliki iklan reklame di jembatan itu. Maka, lanjut mantan Bupati Belitung Timur itu, ketika dilakukan tender atau lelang perusahaan iklan untuk jembatan, klausul kewajiban merawat kondisi jembatan akan dimasukkan. Bukan lagi 6 bulan sekali, melainkan menjadi 2 hari sekali. Pengiklan wajib membersihkan dan membenahi fisik JPO.

Basuki bakal melelang sebanyak 1.000 JPO dan halte yang ada. Saat ini, lanjut Basuki, JPO yang ada di depan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin dengan hiasan pot-pot bunga dan tanaman plastik menjadi standar bagi JPO lainnya.

Bahkan ia bermimpi pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta bisa seperti skybridge di Hongkong. Tidak sekadar jembatan, namun Skybridge itu juga nyaman dan dilengkapi dengan toko di kanan kirinya.

"Termasuk yang memungkinkan, kami mau buka toko malahan kayak di Pondok Indah Mall gitu, seperti di skybridge, selain jembatan ada toko supaya orang bisa menjaga selama 24 jam. Kami mau nyambungin Grand Indonesia ke BCA," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com