"Ada bongkahan batu di dalam tasnya," bisik salah satu petugas sekuriti UI di lokasi kejadian, Kamis (26/3/2015) siang.
Menurut petugas tersebut, ada tujuh bongkahan batu yang terdapat di dalam tas tersebut. Dua di antaranya merupakan batu bata merah untuk ventilasi dinding, sementara lima lainnya diduga merupakan batu kali.
Kepala Polsek Beji Komisaris Gusti Ayu Supiati membenarkan hal ini. Namun, dia menyebut hanya ada satu batu merah. "Lima batu lainnya. Kalau batu bata merahnya satu, yang buat ventilasi itu," ujar Gusti.
Dia enggan berspekulasi bahwa batu-batu tersebut sengaja digunakan untuk menenggelamkan tubuh di danau. Saat ini, polisi masih melakukan proses identifikasi dan pemeriksaan jenazah. Rencananya, jenazah akan dikirim ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Mayat di Danau Kenangan UI itu pertama ditemukan oleh seorang mahasiswa FISIP UI bernama Fauzi. Sekitar pukul 09.55, Fauzi mengaku sedang berjalan di jalan tepi danau. Dia curiga ada tangan menyembul di permukaan danau. Setelah itu, dia melaporkan hal tersebut kepada karyawati di UI. Informasi itu kemudian diteruskan ke kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.