Hal ini disampaikan Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga, Kamis (26/3/2015).
"Lima ikon Jakarta yang (aliran listriknya) akan dipadamkan adalah Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Bundaran Hotel Indonesia dan air mancurnya, kawasan Monas tanpa tugunya, air mancur Arjuna Wiwaha di dekat Indosat, dan Patung Pemuda," kata Nyoman.
Kendati demikian, lanjut Nyoman, gedung-gedung lain juga akan dimatikan listriknya. Sebab, Earth Hour diadakan tidak hanya sekadar mematikan lampu selama lima jam, tetapi juga mengajak warga untuk bisa berhemat dalam penggunaan listrik.
Selain itu, kata Nyoman, tahun ini tidak ada acara seremonial pemadaman lampu oleh Gubernur DKI Jakarta.
Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya Gubernur memadamkan lampu secara simbolis, seperti yang pernah dilakukan Fauzi Bowo dan Joko Widodo. [Baca: Earth Hour, Ahok Instruksikan Lampu Jalan Layang Juga Dimatikan]
Di sisi lain, ia meminta Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama untuk tidak mematikan semua penerangan jalan umum (PJU) serta lampu-lampu di jalan layang. Sebab, hal itu justru akan memicu kriminalitas.
"Kemarin Pak Gubernur ingin agar PJU juga dimatikan, tetapi kami ingatkan juga agar lampu jalan jangan dimatikan semua, diselang-seling saja karena kan berkaitan dengan keselamatan pengguna jalan juga. Tetapi, sejauh ini kami belum pernah dapat laporan adanya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Nyoman.
Lampu jalan di jalan layang yang akan dipadamkan saat Earth Hour ialah seperti di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin, lampu di sepanjang Jalan Gatot Subroto-Jalan HR Rasuna Said, serta lampu papan reklame milik Pemprov DKI Jakarta.
Ditemui di kesempatan lain, Basuki mengaku Pemprov DKI telah mengimbau kepada pemerintah kota administrasi serta kabupaten untuk mematikan lampu kantornya pada jam tersebut.
Selain itu, Pemprov DKI juga telah mengirim surat instruksi berupa kepada pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta.
"Kami akan mengimbau orang-orang di gedung utama matiin lampu selama satu jam. Lampu jalan ada beberapa mungkin enggak dimatikan, kami atur," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.