Kepala Terminal Senen Rudolf Gultom mengatakan, Terminal Senen harus segera direvitalisasi melihat kondisi terminal senen yang semakin semrawut.
"Apalagi ini terminal satu-satunya di Jakarta Pusat," katanya kepada Kompas.com, di Terminal Senen, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2015).
Rudolf mengatakan, saat ini, volume kendaraan yang masuk tidak sebanding dengan luas Terminal Senen. Angkutan umum yang menaik-turunkan sembarangan juga menyebabkan kemacetan di sepanjang Jalan Pasar Senen.
"Angkot itu banyak yang ngetem di pintu keluar. Jalannya sedikit-sedikit, jadi macet," kata dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, Rudolf dan para petugas terminal terus menegur sopir angkot agar tidak mengetem sembarangan. Minimnya SDM yang hanya berjumlah delapan orang membuat mereka kewalahan, sehingga kesemrawutan tidak bisa dihindarkan. "Kita tegur para sopir angkot itu karena SDM kita minim ya kewalahan juga," ujarnya.
Para sopir angkutan umum itu menyadari bahwa mereka mengetem di bahu jalan membuat macet. Namun, mereka terpaksa karena penumpang tidak mau masuk ke dalam terminal. Para penumpang biasanya menunggu di pinggir jalan.
"Kita kan cari penumpang, kalau jalan terus, enggak berhenti, ya enggak dapat penumpang," ujar Yudi (20), salah seorang sopir angkot.
Bila ada petugas, Yudi berjalan sedikit untuk menghindari. Ketika petugas tak ada, dia kembali ngetem menunggu angkotnya penuh penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.