Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pemakaian Listrik di Jakarta Kala Earth Hour Masih Tinggi?

Kompas.com - 29/03/2015, 14:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghematan daya listrik yang terjadi di Jakarta saat Earth Hour tadi malam hanya sebesar 165 megawatt. Kepala Divisi Humas PLN Bambang Dwiyatno mengatakan hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor.

"Hal ini diperkirakan pengaruh faktor cuaca, di mana pada saat perayaan Earth Hour di beberapa daerah cuaca cukup panas. Sehingga mendorong orang untuk menyalakan pendingin udara (AC)," ujar Bambang kepada Kompas.com, Minggu (29/3/2015).

Bambang mengatakan konsumsi listrik untuk pendingin ruangan (AC) pada rumah tangga dan juga gedung-gedung lebih besar jika dibandingkan dengan lampu dan alat elektronik lain.

Pada jam pelaksanaan Earth Hour tadi malam, kata Bambang, masih banyak masyarakat yang menyalakan pendingin ruangannya karena tidak tahan dengan cuaca panas. Sehingga, pemadaman lampu yang mereka lakukan menjadi tidak begitu berpengaruh.

"Apalagi sekarang sudah ada lampu LED. Lampu LED itu lebih hemat lagi daripada lampu hemat energi," ujar Bambang.

Atas hal tersebut, Bambang menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat atas Earth Hour masih kurang. Meski demikian, Bambang tetap berterimakasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam Earth Hour.

Bambang juga mengingatkan bahwa menghemat listrik tidak akan mengurangi kenyamanan masyarakat. Biaya rekening listrik akan turun dan masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam mengurangi pemanasan global.

Sambil bergurau, Bambang juga menambahkan bahwa ia berharap jika giat Earth Hour bukan hanya mematikan lampu satu jam saja. "Mungkin sekalian mematikan lampu dan AC ha-ha," ujar Bambang.

Sebelumnya, Bambang Dwiyanto mengatakan memang terjadi penurunan beban listrik di Jakarta saat Earth Hour tadi malam. Akan tetapi, penurunan tersebut tidak terlalu tinggi. Bambang mengatakan, pada pukul 20.30 WIB malam tadi, daya listrik di Jakarta masih tinggi. Padahal, pukul 20.30 WIB merupakan waktu dimulainya Earth Hour.

Menjelang pukul 21.00 WIB, daya listrik di Jakarta pun turun sebanyak 165 mega watt. Kemudian, menjelang pukul 21.30 WIb, daya listrik kembali naik. Bambang pun membandingkan kondisi tersebut pada hari dan waktu yang sama dua minggu lalu.

Hasilnya, beban daya listrik pada pukul 20.30 WiB hingga 21.30 WIB di Jakarta dua minggu lalu sebesar 3.487 mega watt. Sementara, ketika pelaksanaan Earth Hour, beban daya listrik sebesar 3.322 mega watt. Terjadi penurunan sebesar 165 mega watt.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com